Ada Apa dengan Partai Golkar di Bogor?

Andi Ahmad S Suara.Com
Kamis, 20 Juni 2024 | 22:32 WIB
Ada Apa dengan Partai Golkar di Bogor?
Logo Partai Golkar. [Ist]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sulhajji Jompa baru-baru ini mengguncang tubuh Partai Golkar Kabupaten Bogor yang sudah terlihat tenang dan seperti tinggal menunggu pendaftaran Pilkada November 2024 mendatang.

Kedatangan Fungsionaris DPP Golkar itu membuka tabir kepahitan untuk Bakal Calon Bupati Bogor Ade Ruhandi alias Jaro Ade yang sudah 'Pede' untuk kembali maju menjadi Calon F1 di Bumi Tegar Beriman.

Bagaimana tidak, kedatangan Sulhajji Jompa yang 'mendadak', seketika membangunkan ketenangan Jaro Ade. Sulhajji hadir sebagai Bakal Calon Bupati Bogor di Bumi Tegar Beriman.

Sosok Jaro Ade yang sudah lama di-branding menjadi calon Bupati satu-satunya (lagi) dari Partai Golkar, terbantahkan oleh ucapan Sulhajji yang menyampaikan bahwa belum ada rekomendasi yang sah dari DPP Golkar untuk Jaro Ade maju di Pilkada.

Baca Juga: Niatan Maju Pilkada Jakarta Terbongkar, Ridwan Kamil Gak Nyangka Anies Mau Nyagub Lagi usai Kalah Pilpres

Sulhajji mengatakan bahwa DPP Golkar hanya mengeluarkan surat penugasan untuk Jaro Ade dalam memenangkan Pilres dan Pileg pada Februari lalu.

"Jadi partai itu mengeluarkan penugasan untuk bekerja dan Jaro Ade menerima beban itu, jadi bukan rekomendasi (Bupati Bogor)," kata Sulhajji kepada media Rabu (19/6/2024) kemarin.

Makna Kunjungan ke Apriyadi Malik

Sulhajji Jompa, sebelum menghadiri undangan Cetak Biru Visi Nusantara, mengatakan tentang dirinya yang berkunjung kepada Caleg DPR RI Dapil Kabupaten Bogor, Apriyadi Malik yang gagal dalam helatan Pileg Februari 2024 kemarin.

Apriyadi Malik bertarung disandingkan dengan Ravindra Airlangga yang merupakan anak Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartato.

Baca Juga: Miris! Begini Nasib Bendera Pertama RI di Museum Perjuangan Bogor

Meski Airlangga Hartato menargetkan dua kursi di Pileg tersebut, namun Apriyadi Malik tidak mampu mengejar ketertinggalan kursi kedua setelah Ravindra Airlangga.

Sulhajji mengklaim bahwa Apriyadi Malik menyambut positif Sulhajji Jompa untuk maju dalam kontestasi Pilkada 2024 di Bogor. Sulhajji mengklaim bahwa Apriyadi Malik siap berjuang menjadikan Sulhajji Jompa sebagai Bupati Bogor 2024-2029.

"Nanti kita lihat hasil survei nya, bisa di Bupati atau wakil Bupati, tapi intinya insyaallah saya siap berjuang mendukung," kata dia.

Namun, saat dikonfirmasi, Apriyadi Malik belum memberikan respon apapun terhadap dukungan dirinya pada Sulhajji Jompa di Pilkada Kabupaten Bogor.

Koalisi Gerindra-Golkar Bakal Terjadi ?

Takaran kemampuan partai dalam Pilkada selalu merujuk pada hasil kontestasi Pileg. Terlebih, Pileg dan Pilkada tahun ini dilakukan secara berdekatan, sehingga suara-suara bekas Pileg masih bisa dipergunakan untuk Pilkada.

Kondisi seperti ini membuat seluruh partai mengukur seberapa kuat dan lemah mereka dalam mengusung calon Bupati dari partainya sendiri atau koalisi ke mana di tengah sedikitnya kursi yang didapat.

Partai Gerindra menjadi pemenang di Pileg Kabupaten Bogor dengan raihan 12 kursi dari 55 kursi yang tersedia. Partai kedua yakni Golkar dengan raihan 7 kursi DPRD Kabupaten Bogor periode 2024-2029.

Aturan KPU, Gerindra bisa mengusung calon sendiri dengan kursi yang dimiliki. Sebab, KPU menetapkan bahwa partai boleh mengusung calonnya sendiri jika raihan kursi mencapai 20 persen dari total kursi yang ada atau 11 kursi dari 55 kursi DPRD Kabupaten Bogor.

Artinya, sangat tidak mungkin jika Gerindra tidak mencalonkan kadernya menjadi Bupati Bogor. Terlebih, dua nama calon Bupati Bogor dari Partai Gerindra sudah terpampang dimana-mana dengan elektabilitas dan popularitas yang cukup keduanya.

Pertama Rudy Susmanto sebagai ketua DPRD Kabupaten Bogor yang juga Wasekjen DPP partai Gerindra dan mantan Bupati Bogor Iwan Setiawan yang juga ketua DPC Gerindra Kabupaten Bogor.

Rudy Susmanto menegaskan akan bersedia maju di Pilkada menjadi F1 jika diperintahkan Prabowo Subianto. Sementara Iwan Setiawan secara aturan KPU tidak mungkin jika dijadikan F2 mendampingi Calon Bupati Bogor Jaro Ade. Sehingga, sangat kecil kemungkinan jika Gerindra menjadi F2 di Pilkada 2024.

Sementara partai Golkar tidak bisa mencalonkan kadernya sendiri dengan kursi DPRD Kabupaten Bogor yang dimiliki. Golkar harus mencari koalisi partai lain untuk bisa mengusung calon Bupati Bogor dari partainya. Namun, hingga saat ini, hanya PAN yang cuma empat kursi yang sudah mendeklarasikan diri mendukung Jaro Ade menjadi Bupati Bogor.

Reaksi DPP Partai Golkar Terkait Sulhajji Jompa

DPP Partai Golkar memberikan tanggapan terkait salah satu kadernya, Sulhajji Jompa yang mengklaim bahwa sudah mendapatkan restu dari para inohong partai berlambang Pohon Beringin untuk maju di Pilkada Bogor 2024.

Wasekjen DPP Partai Golkar, Samsul Hidayat mengatakan, dirinya sangat menghormati bagi seluruh warga Indonesia yang mempunyai niatan untuk maju di Pilkada Bogor dari partai manapun.

Namun, Samsul sapaan akrabnya memberikan catatan tersendiri bagi kader Golkar yang akan maju di pemilihan bupati dan wakil bupati Bogor.

Menurut dia, tahapan demi tahapan sudah dilakukan Partai Golkar pada Pilkada Bogor November mendatang. Bahkan, saat ini kata Samsul, partai yang diketuai oleh Airlangga Hartarto itu tengah melakukan penguatan koalisi.

"Jadi yang mengatasnamakan kader Golkar harus paham aturan, bahwa penjaringan dan penyaringan sudah selesai, ketika muncul surat perintah dan surat tugas dari DPP Golkar yang ditandatangani oleh ketua umum dan sekjen, terhadap Ade Ruhandi (Jaro Ade)," ujar Samsul, saat dihubungi Suara.com, Selasa (10/6/2024).

Jadi, kata anggota DPRD Provinsi Jawa Barat terpilih pada Pemilu 2024 itu, Partai Golkar sudah memberikan perintah kepada satu nama saja.

"Tidak ada nama lain, dan ini harus dipahami oleh semua kader Golkar," tegasnya.

Kontributor : Egi Abdul Mugni

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI