“Kemudian ketiga masyarakat merasa calon yang berkontestasi tidak menarik mereka untuk membuat mereka mau datang ke TPS,” ucap Sekar.
Ini yang menjadi alasan ia menaruh harapan partai politik mau mengusung pasangan calon yang mumpuni dalam menggaet minat pemilih.
Apalagi, kata dia, penyelenggara membaca saat ini jumlah pemilih di Denpasar sebesar 51 persennya didominasi generasi milenial dan generasi Z, maka dari itu figur yang ditawarkan menurutnya harus pandai membaca situasi hari ini.
Tak hanya partai politik, Sekar mengatakan KPU pun melakukan upaya yang sama, yaitu membuat sosialisasi Pilkada Serentak 2024 yang sesuai tren saat ini sehingga pemilik hak suara tertarik untuk melihat ajakan mereka.
Salah satunya dilakukan KPU Denpasar saat meluncurkan maskot, jingle, dan tahapan Pilwali Denpasar, dimana mereka hadir di Lapangan Puputan Badung di tengah-tengah ribuan masyarakat yang sedang menghabiskan akhir pekan.
Penyelenggara mengenalkan maskot Catur Muka dan jingle Ayo Nyoblos agar tertanam diingatan warga sambil diselipkan dalam hiburan grup lawak dan musik lokal yang disukai masyarakat. (Antara)