Tak Waswas Perubahan Parpol Kubu Prabowo-Gibran di KIM Jelang Pilkada, AHY: Itu Wajar

Rabu, 12 Juni 2024 | 07:43 WIB
Tak Waswas Perubahan Parpol Kubu Prabowo-Gibran di KIM Jelang Pilkada, AHY: Itu Wajar
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY. (Suara.com/Novian)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengaku tidak khawatir dengan adanya dinamika ternasuk perubahan partai koalisi pengusung Prabowo-Gibran di Koalisi Indonesia Maju (KIM) menjelang Pilkada 2024. Menurutnya, dinamika itu adalah lumrah. 

Pernyataan itu disampaikan AHY saat menggelar konferensi pers di Kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta., Selasa (11/6/2024) malam. 

Awalnya, AHY mengungkap alasan Demokrat belum mengumumkan nama yang akan didukung bakal calon kepala daerah (bacada) 2024, khususnya, di DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Tengah.

"Kami membuat satgas, ya, satgas ini secara efektif berkomunikasi dengan seluruh partnernya dan termasuk mencari titik-titik kerja sama. Dan bicara DKI, Jabar, dan Jateng ini memang kita masih perlu waktu lagi," ungkap AHY. 

Baca Juga: Demokrat Dukung Prabowo Tambah Pos Kementerian, AHY: Hak Prerogatif Presiden Terpilih Kami

Pada prinsipnya, kata AHY, Partai Demokrat menghitung kans kemenangan pada Pilkada 2024. Oleh sebab itu, proses komunikasi politik di setiap daerah tidak bisa disamakan.

"Kami, Partai Demokrat, juga tidak ingin gegabah. Terlalu cepat, tetapi tidak matang, enggak bagus. Terlalu lambat dan ketinggalan, rugi sekali. Jadi, artinya harus pas, it's all about timing (ini semua tentang waktu)," kata AHY dikutip dari Antara, Rabu (12/6/2024). 

Di sisi lain, ia mengakui bahwa partai politik anggota Koalisi Indonesia Maju memang menjalin komunikasi mengenai pilkada serentak akhir tahun ini.

"Dan semangatnya bagus, kita ingin sama-sama melihat peluangnya bagaimana. Kalau memang ada kebersamaan yang bisa dilakukan, itu ideal. Artinya, punya kandidat yang sama-sama disepakati, yang sama-sama merasa punya kans paling besar untuk menang, itu ideal sekali," tutur AHY.

Namun, lanjut AHY, dinamika yang terjadi memungkinkan adanya perubahan koalisi antaranggota Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada 2024 karena kompleksitas pilkada bisa saja berbeda dengan pemilihan presiden dan wakil presiden.

Baca Juga: Perlu Waktu untuk Pilkada Jakarta, Jabar dan Jateng, AHY: Partai Demokrat Tidak Ingin Gegabah

"Tentu selalu ada dinamikanya dan itu wajar, itu wajar. Kita partai-partai politik dalam Koalisi Indonesia Maju juga menyadari itu," ujar AHY.

Partai Demokrat pada Selasa malam telah memberikan surat rekomendasi kepada mantan Gubernur Maluku Murad Ismail dan politikus Partai Demokrat Michael Wattimena untuk diusung maju pada Pemilihan Kepala Daerah Provinsi Maluku Tahun 2024.

Pada kesempatan sama, Partai Demokrat juga memberikan surat rekomendasi kepada mantan Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru dan mantan Bupati Lahat Cik Ujang untuk diusung maju pada Pemilihan Kepala Daerah Provinsi Sumsel Tahun 2024. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI