Suara.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, membuka rekrutmen untuk ribuan Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (PPDP) atau Pantarlih. Jadwal penerimaan untuk 6.599 orang ini dibuka pada 13-19 Juni 2024.
“Kami membuka pendaftaran untuk Pantarlih atau PPDP ini guna membantu proses pemutakhiran data pemilih pada Pilkada Serentak 2024 di Cirebon,” kata Komisioner KPU Kabupaten Cirebon Masyhuri Abdul Wahid di Cirebon, Sabtu (8/6/2024).
Ia menyatakan petugas tersebut memiliki kewajiban untuk melakukan pencocokan dan penelitian (coklit) terhadap data pemilih secara langsung di Kabupaten Cirebon.
Berdasarkan ketentuan, kata Abdul, apabila terdapat lebih dari 400 pemilih dalam satu tempat pemungutan suara (TPS) maka dibutuhkan dua petugas untuk melakukan coklit.
Menurut dia, dari hasil pemetaan sementara jumlah TPS di Kabupaten Cirebon tercatat sekitar 3.310 lokasi yang tersebar di 40 kecamatan.
“Mereka nantinya bertugas selama satu bulan untuk melaksanakan coklit, dengan datang langsung ke rumah-rumah warga,” ujarnya.
Abdul menjelaskan peran petugas ini cukup krusial dalam memperbarui data pemilih, terutama memverifikasi jumlah pemilih potensial yang diperkirakan mencapai sebanyak 200 ribu jiwa.
Oleh karena itu, KPU Kabupaten Cirebon membuka rekrutmen PPDP agar proses coklit bisa menghasilkan data yang akurat dan kredibel.
“Kami juga bekerjasama dengan Disdukcapil setempat, agar penduduk yang sudah berusia 17 tahun pada 27 November 2024 bisa melakukan perekaman KTP elektronik,” katanya.
Baca Juga: MK Perintahkan KPU Hitung Ulang Suara DPRK Pidie Jaya pada Seluruh TPS di Kecamatan Bandar Baru
Sementara itu, Ketua KPU Kabupaten Cirebon Esya Karnia Puspawati menambahkan bahwa pada Pemilu 2024, jumlah daftar pemilih tetap (DPT) di wilayahnya tercatat sekitar 1,7 juta orang.
Selain membuka pendaftaran petugas PPDP, KPU Kabupaten Cirebon pun telah merekrut sebanyak 1.472 badan adhoc yang bertugas guna menyukseskan pelaksanaan Pilkada 2024 di Cirebon.
“Kami juga fokus berupaya agar tingkat partisipasi pemilih saat pilkada nanti bisa di atas 80 persen,” ujar Esya. (Antara)