Suara.com - Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep mendadak melempar senyum saat menanggapi pertanyaan awak media perihal ayahnya, Presiden Jokowi yang melarang putra bungsunya tersebut maju Pilkada Jakarta.
Sebelumnya, sikap Jokowi terkait maju atau tidaknya Kaesang menyusul adanya putusan Mahkamah Agung (MA) itu disampaikan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan.
Kaesang tidak memberikan jawaban sepatah kata pun.
Sembari berjalan meninggalkan ruang konferensi pers di DPP PSI, Kaesang hanya melemparkam senyum saat wartawan menanyakan terkait sikap Jokowi tersebut.
Baca Juga: Telak-telak Sudah Dilepeh, Bobby Nasution Tetap Ngarep Dukungan PDIP di Pilkada Sumut
Sebelumnya, Kaesang melakukan konferensi pers menanggapi putusan MA dan kabar dirinya bakal maju pemilihan gubernur DKI Jakarta.
Beri Surprise di Agustus
Keterangan ini ia lakukan usai dirinya memberikan surat rekomendasi kepada Khofifah Indar Parawansa dan Emil Dardak senagai bakal calon gubernur dan bakal calon wakil gubernur Jawa Timur.
Menurut Kaesang, dengan 8 kursi DPRD DKI Jakarta yang diperoleh PSI, sudah sewajarnya PSI mencalonkan gubernur maupun wakil gubernur, kendati perlu berkoalisi dengan partai lain.
Tetapi apakah calon yang diusung tersebut adalah dirinya atau bukan, Kaesang belum memberikan kepastian.
Baca Juga: Nyagub Gubernur Jakarta atau Tidak? Kaesang: Tunggu Kejutan di Agustus
"Kalau ditanya saya maju atau tidak tunggu kejutannya di bulan Agustus," kata Kaesang di kantor DPP PSI, Jakarta, Selasa.
Adik dari wakil presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka ini menyadari bahwa dirinya memungkinkan untuk maju mencalonkan diri sebagai gubernur maupun wakil gubernur, seiring adanya putusan Mahkamah Agung (MA) yang mengubah batas usia calon.
Meski begitu, Kaesang masih menunggu aturan lebih lanjut dari Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) menyusul adanya putusan MA.
"Jadi ini kalau, ini kan kalau kita lihat dulu. Kalau lihat dari peraturan yang kemarin diubah di MA saya memungkinkan untuk maju tapi itu kan belum masuk ke PKPU," kata Kaesang.
Kaesang tidak mengetahui detail apakah nantinya akan ada konsultasi dari KPU kepada DPR atau tidak. Sebab ia mengaku tidak ikut-ikutan persoalan aturan tersebut.
"Saya nggak tahu prosesnya bagaimana maksudnya dari PKPU sendiri apakah harus berkonsultasi dulu dengan DPR atau tidak," kata Kaesang.
Pernyataan Zulhas
Zulkifli Hasan atau Zulhas membeberkan hasil komunikasinya dengan Presiden Jokowi terkait peluang Kaesang Pangarep maju dalam Pilgub Jakarta 2024.
Pria yang akrab disapa Zulhas menyampaikan kekinian Jokowi tak mau Kaesang maju dalam Pilgub Jakarta.
"Tadi saya tanya sama bapak (Jokowi) habis rapat, 'Pak gimana kalau Kaesang maju Wagub Jakarta, Waduh gitu, jangan Pak Zul' katanya," kata Zulhas di Kantor DPP PAN, Jakarta Selatan, Senin (3/6/2024).
"Iya (jawab) Pak Jokowi tadi," sambungnya.
Adanya obrolan itu bermula, kata dia, kala setahun yang lalu dirinya pernah mengusulkan Kaesang berpasangan dengan Zita Anjani untuk Pilgub Jakarta. Namun rencana itu gagal lantaran Kaesang kala itu terbentur aturan batas usia calon kepala daerah.
"Kaesang kan anak muda, saya malah sudah pernah ngusulkan dulu, 'pak saya kan pernah ngusulkan dulu, setahun lalu, gimana pak kalau Jakarta anak muda saja gitu kan', Kaesang, setahun lalu kalau tak salah," ungkapnya
Menurutnya Zulhas, saat ini Kaesang berpeluang bisa maju di Pilkada lantaran adanya putusan Mahkamah Agung (MA) terkait batas usia kepala daerah.
"Dulu kira-kira begitu. 'Sekarang sudah bisa pak' tadi saya bilang, iyah terus (presiden tanya) siapa yang gugat, gitu yah. 'Sekarang udah boleh Pak digugat'. 'Jangan Pak Zul', kira-kira itu," pungkasnya.