Suara.com - Nama Mujiyono menjadi salah satu kandidat yang diusung Parta Demokrat DKI Jakarta untuk maju di Pilkada Jakarta 2024. Demokrat DKI Jakarta akan memasang Mujiyono sebagai bakal calon wakil gubernur (bacagub).
Kepala Badan Komunikasi Strategis (Bakomstra) DPD Partai Demokrat DKI Jakarta Taufik Hidayat menyebut alasan partainya mengusung Mujiyono akan kiprahnya di Jakarta sudah tidak diragukan lagi.
"Mas Mujiyono ini Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Demokrat, dan anggota legislatif tiga periode dari Partai Demokrat, bahkan kini terpilih kembali untuk periode keempat. Dia terbukti berintegritas dan melayani masyarakat," ujar Taufik Hidayat dikutip dari Antara, Senin (3/6/2024).
Menurut dia, Mujiyono tidak hanya seorang politisi yang memimpin Demokrat Jakarta tetapi juga seorang akuntan yang selalu bekerja dengan manajemen yang terukur.
Baca Juga: Akui Mantan Capresnya, NasDem soal Nasib Anies Diusung atau Tidak di Pilkada Jakarta: Tunggu Aja
Ia meyakini, Mujiyono bisa dipastikan dapat bekerja sama dengan siapa pun kandidat calon gubernur DKI Jakarta.
Taufik mengatakan Partai Demokrat aktif berkomunikasi politik dengan sejumlah partai politik yang ada di Jakarta.
Untuk itu ia meyakini, Mujiyono bisa memberikan warna baru bagi pembangunan di Jakarta jika diberikan kesempatan menjadi pemimpin Jakarta ke depan.
"Beliau juga memiliki pengalaman 10 tahun di komisi A sebagai rekan kerja langsung dalam bidang pemerintah Provinsi Jakarta. Sebagai Ketua komisi A, dia langsung mengkoordinir program kerja dan penganggaran wali kota hingga kelurahan. Jadi, saya kira mas Mujiyono layak menjadi kandidat Cawagub Jakarta," katanya.
Dia menegaskan, Mujiyono terbukti berhasil melakukan komunikasi, koordinasi dan kolaborasi baik itu dengan DPRD maupun seluruh ASN di bidang pemerintahan di lingkungan Pemprov DKI Jakarta.
Baca Juga: Tak Ada Jalur Khusus, Anies Wajib Ikut Uji Kelayakan kalau Mau Nyagub Jakarta Lewat PKB
Baginya, Partai Demokrat tidak hanya sekedar ingin ikut menjadi kontestan dalam Pilkada Jakarta 2024, namun juga ingin memenangkan hati, pikiran dan suara rakyat.
"Untuk itu, nomor satu atau dua tidak masalah. Yang penting, pemimpin Jakarta ini harus fokus membenahi kota dan menjadikan Jakarta sebagai kota global yang menjunjung kearifan lokal. Jangan jadi lompatan semata untuk ikut Pilpres nantinya," tuturnya.