"Kita itu mencari sosok pemimpin, bukan bos. Ini penting. Karena yang kita butuhkan itu seorang pemimpin yang betul-betul melayani. Dekat dengan rakyat ya, mendengarkan rakyat, bisa jadi teladan ya," kata Djarot di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (28/5/2024).
Sebaliknya, PDIP ogah mencari figur yang justru karakternya seperti bos. Sebab bukan melayani rakyat, sosok bos malah dinilai akan minta dilayani hingga disanjung-sanjung. Djarot menyinggung figur bos semisal menantu dari orang besar.
"Bukan bos, yang minta dilayani, minta disanjung-sanjung, minta subyo-subyo ya, mentang-mentang misalkan dia menantunya orang besar, ya," kata Djarot.
"PDI Perjuangan itu partai yang bersumber kepada kekuatan rakyat di lapangan," sambungnya.