Suara.com - Forum Bersama Jakarta (FBJ) mendeklarasikan dukungan kepada Anies Baswedan untuk menjadi calon Gubernur DKI Jakarta di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI 2024. FBJ pun juga meminta Anies bersedia untuk kembali bertarung dalam kontestasi politik itu.
FBJ yang dibentuk sejak 2006 lalu ini merupakan kelompok relawan pendukung Fauzi Bowo dalam Pilkada DKI 2007 dan 2012. Kemudian pada 2017 lalu, FBJ juga ikut menjadi barisan pendukung Anies.
Bahkan, pada Pilpres 2024 lalu, FBJ ganti nama jadi Forum Bersama Indonesia dan mendukung pasangan Anies-Muhaimin Iskandar.
Baca Juga: Pilgub DKI: Sudirman Said dan Keponakan Prabowo dalam Radar Demokrat, Anies Tak Masuk
Baca Juga: Pilgub DKI: Sudirman Said dan Keponakan Prabowo dalam Radar Demokrat, Anies Tak Masuk
Ketua Umum FBJ, Budi Siswanto mendukung Anies karena dianggap sebagai sosok kredibel dalam memimpin Jakarta. Anies juga dianggap mampu untuk menjalankan transisi Jakarta setelah tak menjadi Ibu Kota.
"Pak Anies setidaknya punya modal dukungan suara mencapai 41 persen di Jakarta dalam Pilpres kemarin. Kami dan tentu banyak warga Jakarta sangat berharap Pak Anies kembali menjadi DKI 1," ujar Budi di Jakarta Selatan, Senin (27/5/2024).
Baca Juga: Kans Kecil Lawan Anies, Sudirman Said Dinilai Lebih Cocok Jadi Cawagub DKI Jakarta
"Termasuk saat Pilpres kemarin, kami juga mendukung dan bekerja untuk memenangkan Anies di Jabodetabek," ucapnya.
Ia mengaku merasakan Jakarta mengalami kemajuan saat dipimpin Anies pada 2017-2022 lalu. Khususnya dalam pembangunan dan integrasi moda transportasi massal yang berlangsung secara masif.
Baca Juga: Raffi Ahmad Berpotensi Maju Pilgub DKI Jakarta Duet dengan Keponakan Prabowo
Baca Juga: Redupkan Kans AHY di Pilpres 2024, Jadi Alasan Demokrat Ogah Usung Anies Pada Pilkada DKI
"Tidak kalah penting, Anies menjadi sosok pemimpin yang plural di tengah heterogenitas Jakarta. Mengimplementasikan Bhinneka Tunggal Ika di Jakarta," terangnya.
Terkait Cawagub pasangan Anies, Budi menyerahkan sepenuhnya pada Anies dan pembahasan di tingkat parpol nanti. Namun, ia berharap sosok yang dipilih mampu menambah elektabilitas dan potensi kemenangan.
"Wagub ini bisa dari kader partai pengusung atau berasal dari non-partai yang disepakati bersama. Terpenting, harus bisa meningkatkan elektoral dan punya rekam jejak baik," pungkasnya.