Suara.com - Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo membeberkan alasan ingin mengadakan rekonsiliasi setelah Pilpres 2024. Ia berujar, masih ada capres yang secara keras menyatakan ingin berada di luar pemerintahan.
"Karena kami melihat masih ada capres yang kelihatannya secara keras menyatakan oposisi dan berada di luar pemerintahan," ujar Bamsoet kepada wartawan di kediaman Jusuf Kalla di kawasan Jakarta Selatan, Rabu (22/5/2024).
Oleh sebab itu, Bamsoet mendorong supaya para capres setelah Pilpres 2024 bisa berangkulan lewat rekonsiliasi.
"Kalau kami sebagai anak bangsa ya kalau bisa berangkulan, kenapa tidak gitu ya," kata Bamsoet.
Baca Juga: Bamsoet: JK Minta Prabowo Evaluasi Aturan Presidential dan Parliamentary Threshold
Wakil Ketua Umum Partai Golkar itu kemudian menjelaskan bahwa rekonsiliasi merupakan agenda supaya pihak yang kalah mengakui pihak yang menang.
"Rekonsiliasi itu intinya adalah mengakui kemenangan, seorang kesatria itu salah satu bentuk rekonsiliasi. Bahwa nanti tetap ikut pemerintahan atau tidak itu soal lain, sebagai kontrol. Yang penting bisa menerima, itu aja intinya," terang dia.
Sebagai informasi, rencana mengadakan rekonsiliasi pasca Pilpres itu awalnya disampaikan Bamsoet saat memberikan sambutan dalam acara Tribute to Akbar Tandjung di Gedung Nusantara IV DPR Senayan, Jakarta, Minggu (19/4/2024).
Bamsoet mengaku membuat rencana rekonsiliasi nasional ini bersama politikus Gerindra, Maruarar Sirait alias Ara.
"Bagaimana kita mempertemukan dalam suatu forum diskusi yang hangat, bicara tentang bangsa dan negara antara 01, 02 dan 03 dalam waktu dekat ini," kata Bamsoet.
Baca Juga: Mempertanyakan Keinginan Ketua MPR soal Rekonsiliasi Tiga Capres, JK: Ngapain, Sudah Cukup...