Suara.com - Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Golkar DKI Jakarta, Ahmed Zaki Iskandar, mengakui pihaknya membuka kemungkinan membentuk koalisi dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2024.
Kedua partai diharap bisa memberikan dukungan pada kandidat pasangan calon (paslon) gubernur dan wakil gubernur nantinya.
Apalagi, Golkar juga sudah melakukan kunjungan ke kantor Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKS DKI Jakarta pada Selasa (14/5). Dalam pertemuan itu, Zaki mengakui kedua pihak membahas soal Pilkada Jakarta 2024.
"Kita bicarakan juga kesiapan Partai Golkar kesiapan PKS menghadapi Pilkada di bulan November nanti yang tentunya juga baik Golkar maupun PKS, maupun Golkar apalagi tetap kita membutuhkan koalisi untuk mencalonkan pasangan gubernur dan wakil gubernur," ujar Zaki kepada wartawan, Rabu (15/4/2024).
"Nah tadi kita sama-sama sepakat bahwa membangun Jakarta ini tidak bisa sendirian, harus bersama-sama," jelasnya.
Meski ada kemungkinan membentuk koalisi, Zaki mengakui hal ini belum tentu terwujud. Sebab, nantinya penentuan koalisi di tingkat daerah juga diputuskan oleh Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto.
"Kita akan bicara dengan nanti DPP masing-masing. Tapi paling tidak jalinan komunikasi dan silaturahmi ini selalu terbuka baik untuk Partai Golkar maupun PKS," jelasnya.
Selain itu, dalam pertemuan tersebut kedua partai belum bicara soal nama-nama Cagub atau Cawagub. Apalagi, Golkar juga masih mempertimbangkan tiga nama, yakni Zaki sendiri, Ridwan Kamil, dan Erwin Aksa.
"Belum (bahas nama Cagub). Kan Golkar juga belum menetapkan siapa calonnya masih ada tiga nama kan di Golkar," tutur Zaki.
Baca Juga: Dubes Tiongkok Pamit kepada Menko Bidang Perekonomian RI, Bahasan Investasi Jalan Terus
Sementara, Ketua DPW PKS DKI Jakarta Khoirudin menyebut kunjungan Golkar ke markasnya sudah dilakukan dua kali. Ia berharap lewat komunikasi kedua partai bisa menjaga stabilitas politik di Ibu Kota.
"Jadi mudah-mudahan tali komunikasi, tali silaturahmi ini terus terjalin dan kita bisa menjaga kondisivitas iklim politik di Jakarta ini menjadi lebih baik lagi," pungkasnya.