Suara.com - Ketua DPP PKS Al Muzammil Yusuf merespons rencana pembentukan Presidential Club yang diusulkan oleh presiden terpilih Prabowo Subianto. Muzzamil menyatakan boleh saja dibentuk sebagai wadah informal untuk presiden dan mantan presiden berdiskusi.
"Sebagai wadah informal, Presidential Club bisa saja menjadi tempat untuk melakukan lobi atau pertemuan informal. Hal ini sah-sah saja dilakukan oleh Presiden," kata Muzzamil dalam keterangannya, Senin (6/5/2024).
Baca Juga:
Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo? Inilah Kumpul-kumpul Para Presiden 2 Hari Sekali
Muzammil menyebut Prabowo berhak untuk mengadakan forum dengan pihak mana pun. Meski begitu, Muzzamil mengingatkan sudah ada wadah formal diskusi bagi presiden yakni Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres).
"Wantimpres menggantikan keberadaan DPA (Dewan Pertimbangan Agung) pada masa Orde Baru. Karena dinilai kurang fleksibel dalam peran sebagai mitra penasehat Presiden, Wantimpres dibentuk di bawah kewenangan Presiden," ungkap Muzzamil.
"Wantimpres berbeda dengan lembaga DPA yang sebelumnya dianggap setara dengan lembaga kepresidenan dan sering disebut sebagai lembaga tinggi negara," lanjutnya.
Untuk diketahui, wacana Presidential Club awalnya disampaikan oleh Juru Bicara Prabowo, Dahnil Anzar Simanjuntak.
![Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Jokowi, dan Prabowo.[ANTARA/HO-Tim Humas Partai Gerindra]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2024/05/04/36185-susilo-bambang-yudhoyono-sby-jokowi-dan-prabowoantaraho-tim-humas-partai-gerindra.jpg)
Prabowo, kata Dahnil, ingin membuat wadah berkumpul dengan para eks presiden untuk berdiskusi tentang kebangsaan.
Baca Juga: Girang jika Eko Patrio Masuk Kabinet Prabowo, Habiburokhman: Punya Teman Menteri, Saya Ikut Bangga
"Sehingga terjaga silaturahmi kebangsaannya dan menjadi teladan bagi kita semua," ujar Dahnil kepada wartawan dikutip Sabtu.