Suara.com - Direktur Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno menilai presiden terpilih Prabowo Subianto tidak membutuhkan PKS jika sekedar ingin mengamankan dukungan di Senayan.
Menurut dia, merapatnya Partai NasDem dan PKB ke Koalisi Prabowo-Gibran setelah Pilpres 2024 sudah cukup bagi Prabowo untuk menggalang kekuatan politik di Parlemen.
"Jadi mungkin ke depan lima tahun yang akan datang Prabowo cukup merangkul NasDem dan PKB mengingat jumlah suara mayoritas total dukungan politiknya di parleman itu kurang lebih sekitar 78 persen," kata Adi kepada wartawan Sabtu (4/5/2024).
Baca Juga: Panas! Giliran Kader PKS Sindir Partai Gelora: Nggak Lulus PT Gitu Loh
"Oleh karena itu bagi Prabowo kalau hanya sekedar mengamankan kekuatan parlemen, saya kira tanpa harus menyertakan PKS," tambah dia.
Meski begitu, Adi menilai keputusan sepenuhnya ada di tangan Prabowo terkait mengajak PKS bergabung ke koalisi atau tidak.
"Bagi saya ini sangat tergantung, bagaimana kebutuhan politik Prabowo," ucap Adi.
Baca Juga: Gelora Tolak PKS Gabung Koalisi Prabowo, Fahri Hamzah: Itu Partai Tak Punya Ideologi
Jika Prabowo ingin membuat koalisi gemuk, maka suara PKS patut diperhitungkan.
"Apakah ini membangun koalisi sedang ataukan ingin membangun koalisi besar, ingin membangun koalisi sedang saya kira PKS tidak akan dilibatkan," terangnya.
Adi menyebut Prabowo harus mengajak PKS apabila ingin menambah kekuatan yang sudah besar di Senayan.
"Kalau Prabowo ingin membentuk koalisi gemoy, ingin membuat koalisi yang sifatnya mayoritas maka PKS akan diterima sekalipun ada perlawanan dari Partai Gelora," imbuh Adi.