Suara.com - Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh menyampaikan, bisa mengusung Anies Baswedan di Pilpres 2024, namun secara bersamaan masih berada di pemerintahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Paloh menyebut, capres yang diusung NasDem seolah tidak mendapat restu dari Jokowi karena berada di jalur yang berbeda.
"Sejarah juga mencatat. Ada ilustrasi katakan lah fleksibilitas partai dalam menguraikan dan menawarkan ide-ide. Termasuk gagasan mencalonkan calon presiden yang barangkali dalam tanda kutip tidak diterima oleh pemerintah yang dulu," ucap Surya Paloh di Akademi Bela Negara NasDem, Jakarta Selatan, Kamis (2/5/2024).
Baca Juga:
Baca Juga: Soal Nasib Timnas U-23 Lawan Irak Kamis Malam Ini, Begini Prediksi Jokowi
Absen Pembubaran Timnas AMIN karena Ada Tamu Banyak Sekali, Surya Paloh Hanya Titip Salam ke Anies
Meski begitu, Paloh mnegaskan NasDem tetap setia mendukung pemerintahan Jokowi hingga selesai masa bakti nantinya.
"Dia tetap berdiri tegak konsisten sampai selesai, tapi sisi lain dia juga konsisten menyatakan dukungan kepada pemerintah. Dia upayakan seoptimal mungkin untuk dapat diberikan sebagai partai dengan konsisten memberikan dukungan," kata Paloh.
Menurut Paloh, NasDem begitu lah ciri khas NasDem. Walau kalah di Pilpres karena mengusung Anies, NasDem tetap mengucapkan selamat kepada Prabowo-Gibran.
"Nah ini komunikasi politik gaya NasDem. Selesai pertandingan, kebetulan kita tidak menang, kita berikan selamat kepada pemenang," jelas Paloh.
Baca Juga: Prediksi Jokowi Soal Nasib Timnas U-23 Lawan Irak Kamis Malam Ini
Baca Juga:
Acara Pembubaran Timnas AMIN Ternyata Tak Dihadiri Ketum NasDem, Ke Mana Surya Paloh?
Lebih lanjut, Paloh menekankan NasDem tidak akan meminta imbalan ketika sudah bergabung dengan pemerintahan.
"Lalu masuk barisan meminta sesuatu. Kita tetap menjaga nilai, values, harkat dan martabat kita. Tapi kita harus berpijak pada realisme politik itu sendiri," ungkap Paloh.