Suara.com - Calon anggota legislatif (Caleg) Partai Gerindra, Elza Galan Zen melayangkan gugatan terkait hasil Pileg 2024 di daerah pemilihan Jawa Barat I ke Mahkamah Konstitusi (MK).
Menariknya, dalam sidang perdana ini Elza curhat sudah gagal jadi anggota DPR RI sebanyak tiga kali hingga tak sanggup bayar jasa kuasa hukum atau lawyers. Hal itu terjadi dalam Sidang Panel 1 sengketa Pileg 2024 dengan nomor perkara 157-02-02-12/PHPU/.DPR-DRPD-XXII/2024.
Elza awalnya menyampaikan kepada hakim soal suaranya di Dapil Jabar I hanya memperoleh 2.613 suara. Padahal kata dia, pada saat diinput suara sebanyak 4 persen perolehan suaranya sebanyak 4.928 suara.
"Pada saat itu suara baru diimput 4 persen dengan jumlah 4.928 suara sedangkan di lampiran KPU pengumuman no 360 suara saya pada saat baru 4 persen diimput mencapai 4.928 suara. Mengapa pada saat hasil pengumuman akhir menjadi 2.613 suara. Itu aja Yang Mulia yang saya sampaikan," kata Elza dalam sidang di Gedung MK, Jakarta Pusat, Selasa (30/4/2024).
Elza lantas menyampaikan keinginannya kepada hakim jika perolehan suaranya agar dicantumkan dengan nilai paling tinggi.

"Minta tetep nilai tertinggi itu diberikan kepada saya," tuturnya.
Sambil menyampaikan keinginannya tersebut, Elza kemudian curhat jika dirinya memberanikan diri melayangkan gugatan perseorangan tanpa bantuan kuasa hukum lantaran mengaku sudah tak sanggup membayar.
"Tapi saya tidak sanggup bayar lagi saksi, tidak sanggup bayar pengacara dan lain lain sehingga memberanikan diri dengan berani seperti ini. Terima kasih Yang Mulia," katanya.
Baca Juga: Sidang Sengketa Pileg 2024: PAN Klaim Perolehan Suara Di Aceh Pindah Ke PPP
Usai curhat tiga kali gagal nyaleg hingga tak mampu sewa jasa pengacara, Elza justru diberi masukan oleh Ketua MK Suhartoyo yang memimpin sidang gugatan tersebut. Menurutnya, masyarakat sebenarnya bisa menggunakan jasa pengacara secara gratis alias pro bono.