Sebabnya, jika Anies kembali maju dalam Pilkada DKI, kelas politiknya bakal menurun.
“Pertama pertimbangan beban psikologis sebagai capres 2024, capres yang kalah. Itu ada pertimbangan rasa malu yang dipandang sebagai sosok yang haus akan kekuasaan,” kata Karyono.
“Tapi disisi lain, Anies butuh panggung kalau mau maju di pilpres berikutnya,” tambahnya.
Kemudian, pertimbangan lainnya, soal partai politik. Saat ini apakah masih ada yang mau mengusung Anies dalam pilkada mendatang.
Baca Juga:
Anies Perlahan Ditinggal Partai Pendukungnya, Pengamat: 'Tak Dianggap Lagi'
Pasalnya, sejauh ini, selain Anies ada nama-nama lain yang memungkinkan ikut pertarungan dalam Pilkada DKI Jakarta.
“Nama-nama yang potensial maju pilkada DKI, ada Anies, Tri Rismaharini, kemudian Ridwan Kamil, Ahok yang punya sosok kontroversial. Figur baru dan punya potensi Syahroni tapi dia masih dibawah jauh dari Anies, Ridwan Kamil dan Ahok,” pungkasnya.
Baca Juga: Anies Baswedan: Pilpres 2024 Secara Prosedural Telah Selesai, Tapi..