AHY Berharap Tak Ada Lagi Sengketa Pemilu: Jangan Korbankan Kepentingan Rakyat

Rabu, 24 April 2024 | 09:46 WIB
AHY Berharap Tak Ada Lagi Sengketa Pemilu: Jangan Korbankan Kepentingan Rakyat
Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) saat konferensi pers di Kantor DPP Demokrat, Jakarta Pusat, Rabu (24/4/2024). (Suara.com/Fakhri)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) berharap tak ada lagi yang mengajukan sengketa hasil Pemilu 2024. Ia meminta semua pihak menerima hasil Pemilu yang sudah ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Apalagi Mahkamah Konstitusi (MK) juga telah memutuskan menolak seluruh permintaan pemohon dalam Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU). Ia menyebut mayoritas masyarakat Indonesia sudah menerima hasil Pemilu 2024.

Baca Juga: AHY Bela-belain Cuti Demi Datang ke KPU Beri Ucapan Selamat untuk Prabowo-Gibran

"Jika ada pihak yang masih belum puas dan legowo dengan keputusan MK tersebut, kami mengimbau untuk tidak mengorbankan kepentingan rakyat yang lebih besar," ujar AHY dalam konferensi pers di Kantor Dewan Pimpinan Pusat (DP) Partai Demokrat, Jakarta Pusat, Rabu (24/4/2024).

Ia menyebut rakyat menginginkan persatuan kembali setelah sempat bersebrangan selama masa Pemilu 2024 lalu. Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR) itu menyebut kepentingan rakyat adalah yang harus diutamakan.

"Mari bergandengan tangan dan bersatu dalam gerak langkah yang optimis menyongsong hari esok yang lebih baik," ucapnya.

Baca Juga: Jelang Putusan Sengketa Pilpres oleh MK, Ini Imbauan AHY ke Masyarakat Politik

Lebih lanjut, ia menyebut hasil Pilpres 2024 ini memberikan dampak positif bagi partainya. Apalagi, Demokrat kini telah kembali ke kubu pemerintah setelah sekitar delapan tahun berada di oposisi.

"Saya merasakan kegembiraan para kader partai Demokrat serta sukacita yang diiringi rasa syukur kepada Allah SWT atas kembalinya Partai Demokrat ke dalam pemerintahan nasional saat ini bahkan delapan bulan lebih awal dari yang kita bayangkan," tambahnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI