Ketua JoMan Anggap Hasto Jadi Sosok Penghalang Pertemuan Megawati-Jokowi jadi Kenyataan

Minggu, 14 April 2024 | 10:32 WIB
Ketua JoMan Anggap Hasto Jadi Sosok Penghalang Pertemuan Megawati-Jokowi jadi Kenyataan
Ketua Umum Jokowi Mania (JoMan) Immanuel Ebenezer atau Noel. (Suara.com/Novian)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Jokowi Mania (JoMan) Immanuel Ebenezer atau Noel melihat gelagat Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menjadi penghalang pertemuan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri dengan sejumlah tokoh, baik Presiden Joko Widodo maupun Prabowo Subianto.

Menurutnya, Hasto memang terkesan tidak menginginkan pertemuan-pertemuan tersebut menjadi kenyataan.

"Sepertinya iya, Hasto sosok yang tidak ingin adanya pertemuan itu terjadi," kata Noel kepada wartawan, Minggu (14/4/2024).

Baca juga: Politisi PAN Sebut Racun Penghalang Pertemuan Jokowi dan Megawati, Sindir Hasto Kristiyanto?

Baca Juga: Politisi PAN Sebut Racun Penghalang Pertemuan Jokowi dan Megawati, Sindir Hasto Kristiyanto?

Sebelumnya, Noel mengkritik pernyataan Hasto soal Megawati memprioritaskan bertemu kader di anak ranting ketimbang Presiden Jokowi.

Pria yang akrab disapa Noel itu menilai Hasto jauh dari kesan dan sikap seorang kader partai politik.

"Hasto perlu mendapatkan pengkaderan sebagai seorang kader partai politik. Dia perlu memahami bagaimana sikap seorang kader partai politik yang baik, bersikap positif dan mengutamakan persatuan bangsa. Jangan sebaliknya, tidak mampu menjaga silaturahmi di antara pemimpin bangsa," kata Noel kepada wartawan, Sabtu (13/4/2023).

Menurutnya, pertemuan Jokowi dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati penting dan strategis untuk kebangsaan dan kenegaraan.

Menurut dia, kepentingan bangsa dan negara harus diutamakan, bukan untuk kepentingan politik pribadi dan kelompok saja.

Baca Juga: Sekjen PDIP Sebut Megawati Lebih Penting Ketemu Anak Ranting Ketimbang Jokowi, Noel Joman Bereaksi

Menurutnya, kader parpol harus menghayati instrumentasi gerak substansi dari hakikat perjuangan bangsa. Bukannya sinisme politik.

Lebih lanjut, kata dia, pernyataan seorang politisi dan kader partai politik harus futuristik untuk kemajuan bangsa dan negara. Jangan asal bicara tanpa dipikirkan atau sekedar ngomong tanpa tahu substansinya.

"Sudah saatnya, kader partai politik mengedepankan politik positif dan bukan berpikir dan bergerak destruktif untuk kepentingan pribadi dan komunitasnya," tuturnya.

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto saat berada di kediaman Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri, Jumat (12/4/2024) malam. [Ist]
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto saat berada di kediaman Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri, Jumat (12/4/2024) malam. [Ist]

Pernyataan Hasto

Sebelumnya, hingga hari ketiga Idul Fitri, Jokowi belum juga bertemu dengan Megawati Soekarnoputri.

Belakangan, tersiar kabar hubungan keduanya kurang harmonis usai Jokowi memberikan dukungan terhadap pasangan Prabowo-Gibran ketimbang pasangan Ganjar-Mahfud yang diusung oleh PDI Perjuangan.

"Ya sebenarnya lebaran kan memang merupakan momentum untuk melakukan silaturahim dan halal bihalal," kata Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto di kediaman Megawati Soekarnoputri, Jakarta Pusat, Jumat (12/4) malam.

Namun, lanjut Hasto, Megawati nampaknya lebih memilih bertemu dengan anak ranting partainya terlebih dahulu. Ia menilai anak ranting partai mereka justru dianggap lebih penting ketimbang Jokowi.

Baca juga: Belum Ada Tanda-tanda Jokowi Silaturahmi ke Ketum PDIP, Hasto: Megawati Ingin Bertemu Anak Ranting Dulu

Pasalnya pada Pilpres 2024 lalu, mereka menjadi benteng pelindung bagi Mega.

"Tapi dalam konteks terkait dengan Pak Jokowi, hanya anak ranting justru mengatakan sebentar dulu. Biar bertemu dengan anak ranting dulu karena mereka juga jadi benteng bagi Ibu Megawati Soekarnoputri," jelasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI