Suara.com - Partai Demokrat mengungkapkan isi pembicaraan calon presiden (capres) terpilih Prabowo Subianto menyambangi Presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di kediamannya di Cikeas, Bogor, Jawa Barat (Jabar) pada Jumat (12/4/2024) malam.
Juru Bicara (Jubir) DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra mengungkapkan, dalam pertemuan tersebut tidak ada pembicaraan politik. Namun, memiliki makna dan pesan kuat untuk masyarakat, untuk bangsa ini.
"Memang beliau berdua membuatnya seakan silaturahmi biasa antar dua sahabat di waktu lebaran. Tanpa bicara politik. Tapi, justru inilah yang membuat dahsyat pertemuan ini. Keduanya membangun tradisi yang sangat positif dan konstruktif untuk negeri ini," kata Herzaky saat dihubungi, Sabtu (13/4/2024).
Pesan pertama, terlihat Prabowo sangat menghormati pendahulunya yakni SBY sebagai Presiden keenam RI.
Menurutnya, perilaku itu sejalan dengan tradisi dan nilai-nilai yang erat dipegang teguh Rakyat Indonesia, yakni menghormati yang lebih tua, tidak mentang-mentang. Suatu teladan yang semakin langka belakangan ini.
"Kedua, Bapak SBY pun menunjukkan sosok kenegarawannya. Bagaimana beliau yang dihormati betul oleh Pak Prabowo, malah memberikan penghormatan balik kepada Bapak Prabowo sebagai tamu beliau yang juga bakal menjadi Presiden ke-8," ungkapnya.
"Lagi-lagi, ini pun sejalan dengan tradisi dan nilai-nilai yang dianut bangsa kita: memuliakan tamu," sambungnya.
Kemudian yang ketiga, kata dia, kedekatan keduanya sebagai sahabat dan rekan seperjuangan.
"Hubungan baik, silaturahmi, antar dua sahabat, meski keduanya memang tokoh politik yang sangat berpengaruh di negeri, dua sosok presiden, harus terus dilakukan. Tidak selalu dalam kerangka politik. Karena hidup ini tidak selalu harus mengenai politik," tuturnya.
Baca Juga: Silaturahmi ke Rumah SBY di Cikeas, Prabowo: Kita Datang ke Senior
Menurutnya, keduanya berupaya mengingatkan kembali masyarakat, lebaran merupakan saatnya silaturahmi, membangun kebersamaan, semakin merekatkan hubungan baik. Jangan tiap hal, kata dia, selalu dikaitkan politik, malah beradu argumen terkait politik saat temu keluarga, atau temu kangen dengan para sahabat.