Diungkap Orang Dekat, Jokowi Ngaku Ogah Rebut Kursi PDIP atau Golkar

Selasa, 09 April 2024 | 13:48 WIB
Diungkap Orang Dekat, Jokowi Ngaku Ogah Rebut Kursi PDIP atau Golkar
Ketua Umum Jokowi Mania (JoMan) Immanuel Ebenezer atau Noel. (Suara.com/Novian)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Joko Widodo atau Jokowi diterpa isu ingin mengambil alih kursi pimpinan partai politik, mulai dari Golkar hingga PDI Perjuangan. Tetapi Jokowi justru disebut-sebut bersikap sebaliknya.

Ketua Jokowi Mania (JoMan) Immanuel Ebenezer atau Noel yang membantah kabar Jokowi ingin merebut partai tertentu. Ia justru bilang Jokowi tidak ingin melakukan hal tersebut.

Baca Juga:

Minta Jokowi Janji di Hadapan Rakyat Tak Rebut PDIP, Joman: Kok Politisi Model Hasto Perintah Presiden Sih?

Baca Juga: Bukan Pribadi Mudah Disetir, Megawati Bakal Tentukan Sendiri Kapan Mau Bertemu Prabowo

Menurut Noel, pernyataan Jokowi itu disampaikan langsung kepada dirinya. Pernyataan tersebut, diakui Noel, belum lama disampaikan.

"Pak Jokowi ngomong langsung ke saya, dia tidak akan mau ngambil partai apapun. Baru-baru ini," kata Noel kepada wartawan, Selasa (9/4/2024).

Noel mengatakan Jokowi tidak hanya menyampaikan hal tersebut kepada dirinya. Ia menuturkan hal itu disampaikan Jokowi kepada beberapa kawan dalam satu pertemuan.

Mulanya Jokowi bertanya tentang isu beredar dirinya ingin merebut Golkar dan PDIP. Sesaat kemudian Jokowi meluruskan informasi tersebut.

"Gimana menurut kawan-kawan dengan isu saya mengambil Golkar, mengambil PDIP. Ada kawan-kawan menjawab, tapi presiden menegaskan 'Saya tidak akan mau'," kata Noel mengulang pernyataan Jokowi.

Baca Juga: Tak Perlu Pakai Undangan! Masyarakat Bisa Halal Bihalal Lebaran 2024 dengan Jokowi di Istana Kepresidenan Jakarta

Berdasarkan pernyataan tersebut, Noel menegaskan sikap Jokowi yang enggan merebut kursi pimpinan partai manapun.

"Itu pernyataan presiden, presiden tidak akan mau mengambil yang namanya ketua umum partai manapun. Entah itu PDIP entah itu Golkar," kata Noel.

Noel, sebelumnya menegaskan seorang presiden hanya bisa diperintah oleh rakyat dan konstitusi. Pernyataan Noel ini menanggapi permintaan Hasto agar Jokowi berjanji di hadapan rakyat.

Permintaan Hasto untuk Jokowi berjanji itu menyusul kabar kepala negara hendak mengambil alih Partai Golkar hingga PDI Perjuangan.

Baca Juga:

Kronologi Isu Jokowi Mau Rebut PDIP, Presiden sampai Beri Jawaban 'Lemas'

Noel menegaskan Hasto tidak memiliki hak politik untuk memerintah Jokowi bersumpah kepada rakyat.

"Sekali lagi Hasto tidak punya hak politik apapun dalam memerintah Jokowi untuk bersumpah kepada rakyat," kata Noel.

Ketua Prabowo Mania 08 ini sekaligus menegaskan bahwa Jokowi sebagai presiden hanya bisa diperintah oleh konstitusi.

"Dan yang bisa memerintah Jokowi adalah kontitusi. Walaupun bersumpah dia hanya bersumpah kepada Tuhan, konstitusi, dan rakyat," kata Noel.

Noel menilai tak seharusnya Hasto memerintahkan Jokowi agar berjanji di hadapan rakyat soal isu mengambil alih PDIP.

"Kok politisi perintah Presiden sih? Yang bisa perintah presiden ya konstitusi dan rakyat, bukan politisi model Hasto begini," kata Noel.

Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto menyebut Jokowi sudah menerapkan politik khas orde baru (orba). [ANTARA Foto/Aditya Pradana]
Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto menyebut Jokowi sudah menerapkan politik khas orde baru (orba). [ANTARA Foto/Aditya Pradana]

Noel lantas menyinggung pernyataan Hasto yang selalu dianggapnya memunculkan narasi agar Jokowi dijadikan musuh bersama.

"Hasto selalu membuat narasi diorkestrasikan agar Jokowi dijadikan musuh bersama. Tapi semua itu gagal karena rakyat cinta Jokowi," ungkapnya.

Di sisi lain, Noel justru menyindir Hasto dengan buronan Harun Masiku. Menurutnya, Hasto harusnya meminta Presiden mendorong untuk menangkap Harun Masiku.

"Kecuali Presiden bersumpah dengan rakyat akan menangkap Harun Masiku, baru keren tuh kalau mintanya itu. Saya harap Hasto mintanya itu. Kalau ambil PDIP Presiden nggak mungkin mau," pungkasnya.

Diberitakan sebelummya, Hasto, meminta Presiden Joko Widodo alias Jokowi menyampaikan sikap tegas atas isu mengambil alih PDIP. Hasto pun menantang Jokowi agar berjanji di hadapan rakyat.

Baca Juga:

Hasto Diketawain Jokowi Soal Tudingan Mau Rebut Kursi Ketum PDIP: Bukan Golkar?

Menurut Hasto, jawaban Jokowi saat ditanya awak media soal isu mengambil alih partai yang kekinian diketuai Megawati Soekarnoputri tidak tegas.

"Pak Jokowi, kan hanya menyampaikan heran, kita harusnya berjanji saja di hadapan rakyat, bahwa pengambilalihan Golkar dan PDI perjuangan tidak akan dilakukan. Itu sikap yang ditunggu," ujar Hasto di Jakarta Pusat, Minggu (8/4/2024).

Ia berharap Jokowi tidak menggunakan berbagai cara untuk memperpanjang kekuasaannya dengan cara lain seperti mengambil alih partai politik.

"Sehingga harusnya berjanji bahwa saya akan menjaga, bahwa setelah selesai kepemimpinan saya, tidak akan mengambil alih Golkar maupun PDI Perjuangan ataupun sebelumnya, itu akan lebih gentleman," pungkasnya.

Respons Jokowi

Presiden Jokowi menggelar nonton bareng laga Timnas versus Vitenam di hotel tempatnya bermalam di Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah, Selasa 26 Maret 2024 [Suara.com/Istimewa]
Presiden Jokowi menggelar nonton bareng laga Timnas versus Vitenam di hotel tempatnya bermalam di Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah, Selasa 26 Maret 2024 [Suara.com/Istimewa]

Sebelumnya Jokowi merespons pertanyaan Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto yang menyebut kepala negara ingin merebut kursi Ketua Umum Megawati Soekarnoputri. Jokowi lantas merasa heran hingga bertanya balik.

"Bukan Golkar?" respons Jokowi sembari tertawa di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Rabu (3/4/2024).

Jokowi lantas meminta tidak ada tudingan seperti itu. Kepala Negara kembali heran lantaran namanya kerap disebut ingin merebut kursi pimpinan partai, mulai dari Partai Golkar sampai PDIP

"Katanya mau ngerebut Golkar, katanya mau ngerebut, masa semua mau direbutin semuanya? Jangan, jangan seperti itu," kata Jokowi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI