kotak suara

Alasan Ara Ngebet Lihat Jokowi Jadi Penasihat Khusus Prabowo-Gibran

Ria Rizki Nirmala Sari
Alasan Ara Ngebet Lihat Jokowi Jadi Penasihat Khusus Prabowo-Gibran
Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto makan bakso bareng di Bakso Pak Sholeh Bandongan, Jawa Tengah, Senin (29/1/2024). (Suara.com/Novian)

Ara melihat hubungan Jokowi dan Prabowo yang begitu kokoh meski kerap dihantam badai.

Suara.com - Eks politikus PDIP, Maruarar Sirait mengusulkan Presiden Joko Widodo atau Jokowi menjadi penasihat presiden terpilih Prabowo Subianto dan wakil presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka.

Pria yang akrab disapa Ara itu memiliki alasan tersendiri mengusulkan Jokowi menjadi penasihat khusus Prabowo-Gibran.

Baca Juga:

Diklaim Tak Ikut Campur Susun Kabinet Menteri Baru, Jokowi Bakal jadi Penasihat Prabowo?

Baca Juga: UGM Buka Pintu: Siap Ungkap Data Akademik Jokowi Jika...

Menurutnya, Jokowi bisa menjadi penasihat khusus karena mengantongi segudang pengalaman yang dirintis mulai dari Wali Kota Solo.

"Pak Jokowi tentu akan memberi masukan dan menjadi penasihat sebagai orang yang berpengalaman," kata Ara dikutip dari Antara, Senin (8/4/2024).

Maruarar Sirait secara terbuka menyampaikan dukungannya untuk Prabowo Subianto di Pilpres 2024. (Suara.com/Novian)
Maruarar Sirait secara terbuka menyampaikan dukungannya untuk Prabowo Subianto di Pilpres 2024. (Suara.com/Novian)

Selain itu, Jokowi dianggap layak menjadi penasihat khusus karena programnya yang sudah dijalani selama memimpin akan dilanjutkan Prabowo-Gibran.

Oleh sebabnya, Ara menekankan agar seluruh aktivis dapat bersatu mendukung pemerintahan Prabowo ketika menjabat sebagai presiden.

"Kami adalah aktivis bagian pertama yang mendukung supaya Prabowo kompak dan solid ke depannya," ucapnya.

Baca Juga: Forkompinda Jatim Sowan Jokowi di Solo: Ada Apa?

Baca Juga: