Airlangga Klaim Anggaran Tertinggi Perlinsos Dipakai Untuk Subsidi BBM Bukan Bansos

Jum'at, 05 April 2024 | 09:36 WIB
Airlangga Klaim Anggaran Tertinggi Perlinsos Dipakai Untuk Subsidi BBM Bukan Bansos
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. [Suara.com/Dea]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengungkapkan anggaran perlindungan sosial (perlinsos) yang dikeluarkan oleh pemerintah paling banyak dipergunakan untuk subsidi BBM.

Airlangga menjelaskan anggaran perlinsos paling besar bukan untuk bantuan sosial atau bansos. Keterangan itu disampaikan oleh Airlangga dalam sidang Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Pilpres 2024.

"Anggaran perlinsos yg terbesar berupa subsidi BBM, listrik, LPG, pupuk, PSO, kredit program dengan share 58,3 persen pada tahun 2024," kata Airlangga di ruang sidang Mahkamah Konstitusi, Jumat (5/3/2024).

Lebih lanjut, Airlangga memaparkan perlinsos pada tahun 2024 utamanya disumbang oleh kenaikan subsidi energi dan juga pergerakan nilai tukar rupiah.

Baca Juga: Menko PMK Jelaskan Pertimbangan Penentuan Wilayah Penerima Bansos

Dia menyebut realisasi harga Indonesia Crude Price di tahun 2023 sebesar 78,43 dolar per barel, sedangkan asumsi harga ICP Indonesia tahun 2024 sebesar 82 dolar per barel.

"Dan nilai tukar rupiah mengalami kenaikan rata-rata Rp15.230 menjadi rata-rata Rp15.664 di tahun 2024," ujarnya.

"Kenaikan harga dan nilai tukar ini berimplikasi pada kenaikan subsidi energi tahun 2024 bila dibandingkan dengan 2023," imbuhnya.

Sebagai informasi, Airlangga dipanggil oleh hakim MK untuk memberikan keterangan dalam sidang Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Pilprrs 2024. Selain Airlangga, menteri lainnya yakni Menko PMK Muhadjir Effendy, Menteri Keuangan Sri Mulyani serta Menteri Sosial Tri Rismaharini juga dipanggil MK.

Para menteri tersebut dipanggil untuk dimintai keterangan oleh hakim MK terkait gugatan yang diajukan oleh kubu Anies-Muhaimin dan kubu Ganjar-Mahfud.

Baca Juga: Hadapi Sidang Sengketa Pilpres, Empat Menteri Jokowi Tiba di Gedung MK

Keduanya menggugat hasil Pilpres 2024 ke MK lantaran merasa banyak terjadinya kecurangan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI