Hasto Diketawain Jokowi Soal Tudingan Mau Rebut Kursi Ketum PDIP: Bukan Golkar?

Rabu, 03 April 2024 | 11:06 WIB
Hasto Diketawain Jokowi Soal Tudingan Mau Rebut Kursi Ketum PDIP: Bukan Golkar?
Presiden Joko Widodo atau Jokowi melepas bantuan kemanusiaan ke Mesir dan Sudan. (Suara.com/Novian)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

"Jangan seperti itu," kata Jokowi.

Tugaskan Menteri Bujuk Mega

Sebelummya, Hasto membeberkan bahwa Jokowi sempat menugaskan seorang menteri untuk membujuk Megawati Soekarnoputri turun dari singgasananya sebagai Ketua Umum DPP PDIP.

Bujukan itu dilakukan agar Jokowi bisa memimpin PDIP ke depannya. Pernyataan itu diungkapkan Hasto dalam acara Bedah Buku "NU, PNI dan Kekerasan Pemilu 1971" karya Ken Ward (1972) yang digelar di Bakoel Kopi, Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (2/4/2024).

Sekretaris Jenderal DPP PDIP, Hasto Kristiyanto ditemui di Kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (2/4/2024). (Suara.com/Bagaskara)
Sekretaris Jenderal DPP PDIP, Hasto Kristiyanto ditemui di Kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (2/4/2024). (Suara.com/Bagaskara)

Awalnya Hasto menyampaikan perintah Jokowi ke menteri untuk membujuk Megawati itu terjadi jauh beberapa bulan sebelum Pemilu.

Jokowi disebut menugasi seorang menteri yang power full, untuk bertemu Pakar Otonomi daerah Ryaas Rasyid. Ryaas kemudian, disebut Hasto, ditugasi seorang menteri itu untuk membujuk Megawati agar mau memberikan singgasananya kepada Jokowi.

Hasto menceritakan hal itu saat menyinggung Jokowi sedang mencari kendaraan politik usai tak lagi menjabat.

"Jadi jauh sebelum pemilu, beberapa bulan, antara 5-6 bulan. Ada seorang menteri, ada super power full, ada yang power full. Supaya nggak salah, ini ditugaskan untuk bertemu Ryaas Rasyid oleh presiden Jokowi," kata Hasto.

Baca juga: Dibeberkan Hasto, Jokowi Sempat Tugasi Menteri untuk Bujuk Megawati Tak Lagi Jadi Ketum PDIP

Baca Juga: Disebut Hasto PDIP Mau Rebut Kursi Megawati, Jokowi: Jangan Seperti Itu

"Pak Ryaas Rasyid ditugaskan untuk membujuk Bu Mega, agar kepemimpinan PDIP diserahkan kepada Pak Jokowi," sambungnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI