3. Adanya Nepotisme
Romo Magnis menilai, jika seorang presiden menggunakan kekuasaannya untuk menguntungkan keluarganya sendiri, itu sangat memalukan. Ia mengatakan soal nepotisme ini bukan tanpa alasan.
Presiden tersebut perlu malu karena hal itu membuktikan dirinya tidak mencerminkan pemimpin negara. Di mana 'hidupku demi rakyatku' adalah palsu karena hanya memikirkan diri sendiri dan keluarganya.
4. Penyaluran Bansos
Jelang kontestasi politik kemarin, Jokowi terpantau sibuk membagi-bagikan bansos. Hal ini pun dinilai publik sebagai keikutsertaannya dalam mendukung Prabowo-Gibran.
Romo Magnis ikut menyoroti soal bansos. Menurutnya, bantuan itu bukan milik presiden, melainkan milik bangsa yang pembagiannya menjadi tanggung jawab kementerian bersangkutan.
Ia mengatakan jika presiden menyalurkan bansos dalam rangka kampanye salah satu paslon, maka dianggap seperti pencuri. Hal ini tentu termasuk sebagai pelanggaran berat.
"Kalau presiden berdasarkan kekuasaannya mengambil bansos untuk dibagi-bagi dalam rangka kampanye paslon yang mau dimenangkannya, maka itu mirip dengan karyawan yang diam-diam mengambil uang tunai dari kas toko. Jadi itu pencurian ya pelanggaran etika," ucap Romo Magnis.
Selain itu, membagikan bansos untuk mendukung paslon tertentu menandakan presiden ini kehilangan wawasannya. Di mana seharusnya ia melayani rakyat, bukan keluarganya saja.
Baca Juga: Tim Ganjar-Mahfud Minta Kapolri Dihadirkan di Sidang Sengketa Pilpres 2024
"Itu juga tanda bahwa dia sudah kehilangan wawasan etika dasarnya sebagai presiden bahwa kekuasaan yang dia miliki bukan untuk melayani diri sendiri, melainkan melayani seluruh masyarakat," tambahnya.