Hasto Disebut Merendahkan Martabat Gibran Usai Menyamakan dengan Sopir Truk Lalai di GT Halim

Minggu, 31 Maret 2024 | 19:31 WIB
Hasto Disebut Merendahkan Martabat Gibran Usai Menyamakan dengan Sopir Truk Lalai di GT Halim
Gibran di hadapan belasan ribu warga yang hadir di Stadion Baharoeddin Siregar, Deli Serdang, Sumatra Utara, Rabu (7/2/2024). (Istimewa)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dihujani beragam kritik usai menyamakan wakil presiden terpilih, Gibran Rakabuming Raka dengan sopir truk tersangka kecelakaan di gerbang tol (GT) Halim.

Ketua DPP Partai Golkar, Bobby Rizaldi menilai, Hasto telah merendahkan martabat Gibran.

Baca Juga:

Harvey Moeis Dibui Gegara Korup Rp270 T, Sandra Dewi Pernah Dapat Pesan Ini dari Ahok

Baca Juga: Saat di Podcast Kaesang, Helena Lim Ngaku Pilih 02: Kasihan Bapak...

Anak Rugikan Negara Rp271 Triliun, Ibu Harvey Moeis Buru-buru Lakukan Ini di Sosmed

Berjibaku 10 Jam Padamkan Api di Gudang Amunisi Kodam Jaya, Pemadam Kebakaran Sempat Alami Ketakutan

Menurutnya, perbandingan yang dinyatakan Hasto sudah keterlaluan dan merendahkan martabat. Ia mengingatkan Hasto untuk tidak menghujat Gibran selaku wakil presiden yang dipilih rakyat untuk pemerintahan mendatang.

Bobby menilai Hasto sudah keterlaluan karena menyamai Gibran dengan pelaku tabrak beruntun yang masih berusia 18 tahun.

"Analogi-analogi yang juga memasukan diskriminasi usia (ageisme), sudah keterlaluan, merendahkan martabat, 'ngono yo ojo ngono'," kata Bobby dalam keterangannya, Minggu (31/3/2024).

Baca Juga: Sekjen PDIP Hasto Sebut Gibran Ibarat Sopir Truk, Apa Maksudnya?

Ia lantas meminta Hasto untuk tidak menghina Gibran selaku wapres terpilih di depan publik.

"Sebaiknya jangan lah menghujat-hujat wapres terpilih di ruang publik. Proses hukum di MK juga sedang berjalan, tunggu saja hasilnya," terangnya.

Ketua DPD Partai Golkar Bobby Rizaldi [ist]
Ketua DPD Partai Golkar Bobby Rizaldi [ist]

Lagipula, Bobby menilai, usia pemimpin muda tidak perlu diperdebatkan. Anggota Komisi I DPR ini lantas menyebutkan sejumlah pemimpin negara yang masih berusia muda.

"Sebastian Kurz (31) jadi PM Austria, Sanna Marin (33) PM Finland, Gabriel Boric (36) Presiden Chile. Masak masih mau diperdebatkan lagi soal kepantasan usia menjadi pemimpin negara?" kata Bobby.

Sebelumnya, Hasto lalu membandingkan Gibran dengan profesi oupir truk. Yang mana untuk menjadi sopir saja perlu usia dan kedewasaan yang cukup.

"Karena kedewasaan di dalam mengemban jabatan-jabatan tertentu, untuk supir truk aja itu berbahaya, apalagi kaitannya dengan mengelola suatu negara sebesar Indonesia dengan problematika yang sangat kompleks," kata Hasto dalam sebuah diskusi virtual, Sabtu (30/3/2024).

Pada kasus kecelakaan beruntun di Gerbang Tol Halim Perdanakusuma, supir truk masih berumur 18 tahun dan tidak mempunyai SIM mengendarai kendaraannya secara ugal-ugalan.

"Kedewasaan di dalam menghadapi problematika di jalan raya belum terjadi, hanya gara-gara menyenggol satu mobil dia lari karena kedewasaannya belum tercapai. Lalu menabrak dan mengenai mobil lainnya."

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI