Suara.com - Cawapres nomor urut 3, Mahfud MD menyampaikan permohonan maaf terkait sidang perdana sengketa Pilpres 2024. Ia meminta maaf karena ada salah penyebutan negara dalam pidatonya.
Dalam pidatonya di Gedung MK, Rabu (27/3/2024), Mahfud menyebut nama negara yang pernah membatalkan hasil pilpres, salah satunya ialah Australia.
Baca Juga:
Baca Juga: Sengketa Pilpres 2024, Otto: Kalau Dia Minta Menteri, Kami Juga Minta Ibu Megawati Dipanggil
Harvey Moeis Dibui Gegara Korup Rp270 T, Sandra Dewi Pernah Dapat Pesan Ini dari Ahok
Sengketa Pilpres 2024, Otto: Kalau Dia Minta Menteri, Kami Juga Minta Ibu Megawati Dipanggil
Namun, Mahfud keliru dalam pengucapan.
Seharusnya negara yang dimaksud ialah Austria.
"Maaf, saat menyampaikan pengantar di sidang MK tanggal 27-3-2024 kemarin saya seperti salah ucap "Australia" sebagai negara yang pernah membatalkan hasil Pilpres," kata Mahfud melalui akun pribadi X @mohmahfudmd pada Jumat (29/3/2024).
"Yang benar adalah Austria yang membatalkan hasil Pilpres pada Juli 2016. Austria adalah negara maju dan adalah negara pertama yang membentuk MK (1920)," sambungnya.
Pernyataan Mahfud tersebut lantas dikomentari oleh banyak pengguna X.
Ada warganet yang memuji sikap Mahfud.
"Jarang ada pemimpin yang mau mengakui kesalahan ucapannya seperti Prof Mahfud. Yang banyak adalah mencari pembenaran atas kesalahan ucap atau omon-omonnya," ucap pemilik akun @Adw*****.
Ada juga warganet yang malah menyinggung cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka karena pernah salah dalam pengucapan.
"Manusiawi pak, kaya dulu Gibran salah nyebut asam sulfat. Wkwk, tapi apa gak mau move on dan realistis pak, 16 persen itu kalau pun ada putaran dua, bapak gak akan masuk," ungkap @nega******.