Respons Tak Terduga Sri Mulyani Akan Dijadikan Saksi Di MK Oleh Kubu AMIN

Kamis, 28 Maret 2024 | 21:56 WIB
Respons Tak Terduga Sri Mulyani Akan Dijadikan Saksi Di MK Oleh Kubu AMIN
Menkeu Sri Mulyani merespons niat Kubu AMIN menjadikannya saksi di sidang gugatan Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi. (Suara.com/Novian)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani merespons niatan Tim Hukum Nasional Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) untuk mengajukan dirinya menjadi saksi dalam sidang Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK).

Menjawab pertanyaan awak media, Sri Mulyani hanya sebatas menggelengkan kepala dan melempar senyum ketika ditanya apakah sudah mendengar kabar rencana Tim Hukum Nasional AMIN itu.

Respons itu diberikan Sri Mulyani sembari berjalan menuju mobil usai hadir di buka puasa bersama di kompleks Istana Kepresidenan, Kamis (28/3/2024).

Usai masuk mobil, Sri Mulyani kemudian mengucapkan terima kasih.

Baca Juga:

Sebelumnya, Ketua Tim Hukum Nasional Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN), Ari Yusuf Amir mengatakan, pihaknya akan mengajukan sejumlah pejabat negara sebagai saksi dalam sidang Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Pilpres 2024.

"Nanti pada waktunya kami akan mengajukan kepada majelis konstitusi untuk menghadirkan beberapa pejabat-pejabat yang kami mintakan nanti,” kata Ari usai sidang perdana PHPU di Gedung Mahkamah Konstitusi, Rabu (27/3/2024).

Ari tidak menjawab secara detail siapa saja pejabat negara yang dimaksud. Namun begitu, ia mengatakan, Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri Sosial Tri Rismaharini direncanakan akan memberi kesaksian.

“Bagaimana misalnya Menteri Keuangan penggunaan anggaran negara kita. Bagaimana tentang Menteri Sosial penyaluran bansos-bansos kita, itu penting sekali,” ujar Ari.

Lebih lanjut, Ari mengungkapkan nantinya nama-nama saksi akan diserahkan kepada Hakim Konstitusi.

“Itu keputusannya pada majelis nanti menerima atau tidak, karena kami tidak punya kemampuan menghadirkan menteri-menteri tersebut,” katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI