Tangisnya pun pecah ketika mengingat saat Norman mulai menggarap tubuhnya. Emosinya terus naik mengingat setiap adegan demi adegan yang diperbuat Norman terhadap dirinya.
“Aku gak mau, aku gak mau tolong lepasin aku, aku gak mau,” katanya sembari berlinang air mata.
Setelah peristiwa tersebut, W pun disekap oleh Norman di dalam kamar. Keesokan paginya, W baru dilepaskan.
Norman pun sempat mengiming-imingi W dengan sejumlah uang dan jabatan, asalkan tidak membocorkan hal tersebut.
Norman juga sempat mengancam W, agar tidak menceritakan hal tersebut kepada siapapun.
Mundur dari Jabatan
Setelah kasusnya mencuat ke publik, Norman Lianto mundur dari kursi jabatannya sebagai Ketua DPD Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Jakarta Barat.
Ketua DPW PSI DKI Jakarta, Elva Fahri Qolbina mengatakan Norman mundur dari jabatannya terhitung sejak Selasa 26 Maret 2024.
"Terduga pelaku sudah mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Ketua DPD sejak Selasa, 26 Maret 2024," kata Elva dalam keterangan tertulisnya, Rabu (27/3/2024).
Baca Juga: Jagokan Ganjar Tapi Keok di Pilpres, William PSI: Sekarang Saatnya Ikhlas
Elva mengatakan, sejak mencuatnya peristiwa ini, DPW PSI Jakarta telah mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai dengan prosedur internal partai.