Namun harapan W tidak sebanding dengan kenyataan. Dirinya yang ingin mencari nafkah untuk menghidupi dirinya, malah menjadi korban kekerasan seksual oleh Norman.
Norman sendiri merupakan orang yang meminta W untuk datang ke DPD PSI Jakarta Barat, yang ada di Green Garden, Kebon Jeruk.
W mengaku saat itu mau menjadwalkan ilang soal pemanggilan dirinya. Sebab pada saat itu waktu sudah malam hari. Namun Norman tetap meminta W untuk datang pada malam itu.
“Pelaku terus menerus menelfon saya memaksa saya untuk datang dengan alasan pekerjaan tuntutan profesional sebagai buzzer saya akhirnya datang malam-malam,” ungkapnya.
Setelahnya, W resmi bergabung menjadi buzzer PSI. Ia ingat betul, mulai bergabung dengan PSI pada tanggal 4 Desember 2023.
Namun sehari setelahnya, W diminta Norman untuk menemaninya memasang spaduk dan baliho kampanye bersama kader PSI lainnya. Namun W menolak untuk ikut memasang spanduk.

Namun saat itu Norman tidak memarahinya, Norman menyuruhnya membeli makanan di dekat mini market sekitar Kebon Jeruk.
“Pas sampai sana, saya dijemput sama pelaku bukan balik ke DPD untuk urusan pekerjaan saya malah dibawa kabur ke rumahnya. Rumahnya Norman Jalan Jeruk Bali 1,” katanya.
Sesampainya di rumah, Norman langsung mengurung W di dalam sebuah kamar dan mengunci pintu rumah dari dalam.
Baca Juga: Jagokan Ganjar Tapi Keok di Pilpres, William PSI: Sekarang Saatnya Ikhlas
Norman terus menjalankan aksi bejatnya meski W telah meronta menolak keinginan mesumnya.