Suara.com - Tim Ganjar menganggap suara Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka seharusnya nol di seluruh provinsi dan luar negeri pada Pilpres 2024. Merespons hal itu, Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani justru merasa heran atas pandangan kubu 03.
Sebelumnya anggapan tersebut menjadi bagian pokok perkara berkas permohonan perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) yang diajukan Tim Hukum Ganjar Pranowo dan Mahfud MD ke Mahkamah Konstitusi (MK).
Muzani menegaskan bahwa Pemilu 2024 sudah berlangsung, di mana rakyat sudah menggunakan haknya untuk memilih. Bahkan, lanjut Wakil Ketua MPR RI ini, tingkat pemilihnya sangat tinggi mencapai 81 persen.
Menurutnya menjadi aneh bila partisipasi yang tinggi dari masyarakat itu justru dianggap nol oleh kubu Ganjar.
Baca Juga: Anies Dan Cak Imin Bakal Hadiri Sidang Perdana Sengketa Pemilu Di MK Hari Ini
"Partisipasi yang tinggi ini dianggap tidak ada, dianggap nol oleh mereka. Sesuatu yang cara pandangnya aneh, sesuatu yang cara pandangnya sangat mustahil. Sehingga saya terus terang tidak bisa berpikir bagaimana pandangan politik bisa seperti itu, pandangan hukum juga bisa seperti itu," tutur Muzani kepada wartawan di Jakarta, Selasa (26/3/2024).
Walau merasa heran, Muzani menegaskan pihak kubu 02, yakni Prabowo-Gibran siap menghadapi gugatan para rivalnya di kubu 01 maupun 03 yang ia nilai mengada-ada.
"Kami yakini bahwa alasan gugatan mereka baik 1 ataupun 3 adalah alasan mengada-ada, alasan yang dibuat-buat, tidak berdasar, tidak berfakta, dan sesuatu yang kesannya dicari-cari, dan itu sebenarnya melawan rakyat terhadap pilihan rakyat 14 Februari," terang Muzani.
Menurutnya cara pandang kubu 03 tersebut justru terkesan tidak mengharagi rakyat yang sudah menggunakan hak pilihnya.
"81 persen rakyat datang ke TPS. Anak muda, emak-emak dari segala penjuru datang. Ada yang kehujanan, ada yang kebanjiran, masa itu nggak dihargai?" kata Muzani.
Baca Juga: Lagi! Beredar Susunan Kabinet Prabowo: SBY Jadi Wantimpres, Budiman Sujatmiko Masuk Kandidat Mendes
"Dan mereka pilih 02 sampai jumlahnya 98 juta. Harusnya mereka berpikir kenapa ini terjadi. Kenapa kemudian pasangan mereka dapatkan suara yang dianggap kurang signifikan. Harusnya itu," tandas Muzani.
Sebelumnya, dalam isi gugatan terkait, Tim Ganjar menganggap suara Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka seharusnya nol di seluruh provinsi dan luar negeri pada Pilpres 2024 lalu.
Di halaman 19 gugatan tersebut, mereka mencantumkan tabel di mana menunjukkan perolehan suara Prabowo-Gibran menurut mereka harusnya diberi nol suara di seluruh provinsi dan luar negeri.
Isi gugatan tersebut akhirnya ditanggapi oleh cawapres terpilih, Gibran Rakabuming Raka. Gibran sendiri mulanya mengaku tak mengerti dengan pernyataan tim Ganjar terkait perolehan suaranya yang harusnya nol.
"Cuma nol? maksudnya gimana itu? Saya enggak ngerti maksudnya itu apa, maksudnya apa?" ungkap Gibran seperti dikutip dari kanal YouTube Berita Surakarta.
"Mungkin Pak ngelawak kali ya," imbuh Gibran sambil tersenyum.