Suara.com - Anggota Komisi II DPR RI dari Fraksi PKS, Mardani Ali Sera mengaku mendukung Kementerian ATR/BPN khususnya di bawah kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Mardani dalam momen rapat kerja Komisi II dengan Kementerian ATR/BPN, Senin (25/3/2024). AHY hadir dalam rapat tersebut.
"Selamat bekerja Pak Menteri, Insyaallah sukses buat teman-teman ATR/BPN semuanya. Saya oposisi pemerintah tapi
kalau buat ATR/BPN saya bukan cuma koalisi, saya pendukung nomor satu ATR/BPN," kata Mardani sambil mengacungkan jempol di Kompleks DPR RI, Jakarta Pusat.
Mardani mengaku suka dengan slogan Kementerian ATR/BPN yakni 'Gebuk Mafia'. Namun begitu, Mardani tetap mempertanyakan anggaran untuk Direktorat Jenderal Pengendalian di Kementerian ATR/BPN dalam upaya pemberantasan mafia tanah.
Baca Juga: NasDem dan PPP Rivalnya di Pilpres Mau Dirangkul Prabowo, Reaksi Airlangga Ketum Golkar Begini
"Saya suka sekali dengan kata gebuk mafia. Tapi saya mau tanya Pak Menteri, ada tambahan anggaran tidak buat Dirjen Pengendalian? Karena susah menggebuk kalau Dirjen Pengendalian, anggaran dan mereka lah yang bisa memetakan sebenarnya," ucap Mardani.
Oleh sebab itu, Mardani berharap urusan anggaran Kementerian ATR/BPN yang terhambat bisa lebih cepat diurusi oleh Kementerian Keuangan atau Kemenkeu. Tujuannya supaya kinerja Kementerian ATR/BPN lebih optimal dalam upaya memberantas mafia tanah.
"Mudah-mudahan sudah ada lampu hijau dari Kemenkeu, sudah ada lampu hijau dari Banggar. Kalau perlu Pak Jokowi sekalian yabf mengingatkan agar target itu bisa selesai, karena tanpa tambahan anggara tidak mungkin," ujad Mardani.
Seusai Mardani menginterupsi, Ketua Komisi II DPR RI, Ahmad Doli Kurni berkelakar bahwa Fraksi PKS seolah ingin menambah anggaran untuk Kementerian ATR/BPN.
"Luar biasa nih Pak Mardani dan fraksinya mau ngasih tambahan banyak buat ATR/BPN," ungkap Doli.
Mendengar hal itu, Mardani hanya tertawa. Doli kemudiam menimpali lagi, bahwa Fraksi PKS dan AHY seolah bernostalgia, karena pernah berada dalam satu koalisi yang sama pada Pemilu 2019.
"Kayaknya masih ingat Koalisi 2019 kali ya hehe," timpal Doli.