Suara.com - Ketua Fraksi PPP DPR RI, Amir Uskara, mengatakan pihaknya secara resmi sudah membubarkan divisi Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) di partai berlambang Ka'bah. Hal itu menyusul hasil minor PPP di Pemilu 2024 yang tak lolos ke parlemen.
Awalnya Amir menegaskan pihaknya langsung melakukan evaluasi terhadap divisi yang dikomandoi Sandiaga Uno tersebut usai PPP tak lolos parlemen.
"Saya kira itu pasti bisa dilakukan (evaluasi)," kata Amir di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (22/3/2024).
Ia menyampaikan, partai yang dipimpin Plt Mardiono ini sudah melakukan rapat harian pengurus pada Kamis malam. Salah satu hasilnya membubarkan Bappilu.
Baca Juga: PPP Gagal ke Senayan, Sandiaga Uno Panen Cibiran: Blunder Terbesar Dukung Ganjar
"Tapi tadi malam dalam rapat harian pengurus Partai Persatuan Pembangunan sudah menyatakan bahwa karena Bappilu selesai tugasnya sampai dengan tanggal 20 atau setelah pengumuman hasil rekapitulasi KPU, maka semalam Bappilu sendiri sudah kita bubarkan di Internal PPP," tuturnya.
Meski PPP dapat hasil negatif di Pemilu 2024, pihaknya kata Amir, tidak ingin saling menyalahkan atas kejadian di Pemilu 2024 ini.
"Tapi sekali lagi saya mengatakan kita tidak ingin saling menyalahkan di internal karena semua yang kita miliki adalah hasil kerja dari kolektivitas Partai Persatuan Pembangunan," pungkasnya.
Gagal Lolos
Sebelumnya Partai Persatuan Pembangunan (PPP) gagal lolos ke DPR RI. Partai yang dipimpin Muhamad Mardiono itu tidak mampu melampaui ambang batas parlemen atau parliamentary threshold (PT) 4 persen pada Pileg DPR RI 2024.
Baca Juga: Gagal Lolos DPR RI, Awiek Sebut Ada Pergeseran Suara PPP di Papua
Hal ini diketahui berdasarkan hasil rekapitulasi tingkat nasional yang dilakukan KPU RI terhadap perolehan suara di 38 provinsi dan 128 wilayah luar negeri yang rampung pada Rabu (20/3/2024) malam.
Hasil rekapitulasi perolehan suara tingkat nasional menunjukkan PPP mendapatkan 5.878.777 suara dari total 84 daerah pemilihan (dapil).
Dibandingkan dengan jumlah suara sah Pileg DPR RI 2024 di yang mencapai 151.796.630 suara, PPP hanya meraup 3.87 persen suara.
Undang-undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu megatur bahwa partai politik yang gagal meraup sedikitnya 4 persen suara sah nasional tidak bisa mengonversi suaranya menjadi kursi di DPR RI.
Perolehan suara ini akan menjadi pertama kalinya bagi partai yang dipimpin Mardiono tidak bisa lolos ke DPR RI.