Ungkap Tegangnya Situasi Rekapitulasi Suara di Kabupaten Tolikara, KPU Papua Pegunungan: Ada Massa Bawa Senjata Tajam

Saat rekapitulasi suara dilakukan di aula Kantor Distrik Bokondini, ada pihak yang menyampaikan keberatan sehingga memicu situasi yang memanas.
Suara.com - Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Papua Pegunungan, Theodorus Kossay mengungkapkan alasan pihaknya baru bisa menyampaikan rekapitulasi perolehan suara ke tingkat nasional pada hari terakhir atau batas akhir penetapan hasil Pemilu 2024.
Menurut dia, proses rekapitulasi suara di tingkat Kabupaten Tolikara tidak kondusif.
Baca Juga:
Tolak Ganti Rugi, Pemilik Showroom Porsche Minta Pengemudi Xpander Diproses Hukum
Baca Juga: Tiga Korban Penembakan OPM Teridentifikasi, Jenazah Langsung Dikuburkan Gegara Kondisi Membusuk
PDIP Sebut Ada KPPS Diminta Ubah Suara di Palu, KPU Buka Formulir C Hasil TPS 08
Sebab, saat rekapitulasi suara dilakukan di aula Kantor Distrik Bokondini, ada pihak yang menyampaikan keberatan sehingga memicu situasi yang memanas.
“Ada masyarakat yang keberatan, kemudian situasi tidak aman. Kemudian antara Bawaslu, pihak keamanan, dan KPU bersepakat untuk pindahkan rekapitulasi ke Jayawijaya,” kata Theodorus di Ruang Sidang Utama KPU RI, Jakarta Pusat, Rabu (20/32024).
Mereka kemudian melaksanakan rekapitulasi di sebuah hotel di Jayawijaya. Namun, Theodorus mengungkapkan massa yang sebelumnya membuat situasi memanas di Tolikara juga datang ke Jayawijaya.
Baca Juga: Kemendagri Pastikan Persiapan PSU di 9 Daerah Mencapai 99 Persen
Hal itu membuat pihak hotel tidak mengizinkan kegiatan rekapitulasi perolehan suara dilakukan.