Ungkap Tegangnya Situasi Rekapitulasi Suara di Kabupaten Tolikara, KPU Papua Pegunungan: Ada Massa Bawa Senjata Tajam

Rabu, 20 Maret 2024 | 17:20 WIB
Ungkap Tegangnya Situasi Rekapitulasi Suara di Kabupaten Tolikara, KPU Papua Pegunungan: Ada Massa Bawa Senjata Tajam
Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Papua Pegunungan, Theodorus Kossay (paling kiri) dalam rapat pleno rekapitulasi suara Pemilu 2024 di Ruang Sidang Utama KPU RI, Jakarta Pusat, Rabu (20/32024). (tangkap layar)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Papua Pegunungan, Theodorus Kossay mengungkapkan alasan pihaknya baru bisa menyampaikan rekapitulasi perolehan suara ke tingkat nasional pada hari terakhir atau batas akhir penetapan hasil Pemilu 2024.

Menurut dia, proses rekapitulasi suara di tingkat Kabupaten Tolikara tidak kondusif.

Baca Juga:

Tolak Ganti Rugi, Pemilik Showroom Porsche Minta Pengemudi Xpander Diproses Hukum

Baca Juga: Dalih Tunggu Ini, Jokowi Ogah Komentar Banyak Jelang KPU Umumkan Hasil Pemilu 2024

Caleg PDIP Mulai Cemas Meski Lolos Pileg 2024, Terancam Tak Dilantik Jika Raih Suara Lebih Besar dari Ganjar-Mahfud

PDIP Sebut Ada KPPS Diminta Ubah Suara di Palu, KPU Buka Formulir C Hasil TPS 08

Sebab, saat rekapitulasi suara dilakukan di aula Kantor Distrik Bokondini, ada pihak yang menyampaikan keberatan sehingga memicu situasi yang memanas.

“Ada masyarakat yang keberatan, kemudian situasi tidak aman. Kemudian antara Bawaslu, pihak keamanan, dan KPU bersepakat untuk pindahkan rekapitulasi ke Jayawijaya,” kata Theodorus di Ruang Sidang Utama KPU RI, Jakarta Pusat, Rabu (20/32024).

Mereka kemudian melaksanakan rekapitulasi di sebuah hotel di Jayawijaya. Namun, Theodorus mengungkapkan massa yang sebelumnya membuat situasi memanas di Tolikara juga datang ke Jayawijaya.

Baca Juga: KPU RI Pastikan Penetapan Hasil Pemilu 2024 Disampaikan Selepas Buka Puasa

Hal itu membuat pihak hotel tidak mengizinkan kegiatan rekapitulasi perolehan suara dilakukan.

Untuk itu, rekapitulasi suara akhirnya dipindahkan ke Gedung Tongkonan. Namun, hal yang sama juga terjadi.

Bahkan, Theodorus mengungkapkan massa yang datang ke lokasi rekapitulasi suara membawa senjata tajam.

“Kemudian, KPU-nya merasa tidak nyaman, koordinasi dengan pihak keamanan lalu kapolresnya keluarkan surat bahwa masyarakat banyak menggunakan tombak, anak panah, kemudian juga parang samurai, juga banyak alat sajam di seluruh lembah kota Wamena,” ungkap Theodorus.

Selanjutnya, rekapitulasi suara dipindahkan ke Jayapura. Namun, gangguan kemanan masih terjadi dengan kedatangan sejumlah massa ke lokasi rekapitulasi.

Meski begitu, Theodorus mengatakan rekapitulasi suara untuk 46 distrik akhirnya rampung dan bisa disampaikan ke tingkat Provinsi Papua Pegunungan.

“Akhirnya berhasil melakukan rekapitulasi 46 distrik dan sampai pentapan kami, KPU Provinsi juga kemarin sampai tadi malam jam setengah 8 belum selesai juga di Jayapura,” tandas dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI