Suara.com - Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin gagal menjadi anggota DPR RI melalui Pileg 2024.
Sebabnya, Ali hanya mampu mengumpulkan 7.001 suara.
Baca Juga:
Sampai Disemprot Ernest Prakasa, Menpora Ungkap yang Terjadi Saat Foto Bareng Juara All England 2024
Baca Juga: Dicecar Isu Jokowi Jadi Kader hingga Jabat Ketum Golkar, Airlangga Malah Tanya Balik Begini
PDIP Sebut Ada KPPS Diminta Ubah Suara di Palu, KPU Buka Formulir C Hasil TPS 08
Data Anomali PSI Terbongkar Saat Pleno KPU, Satu TPS Tambah 132 Suara
Hal tersebut terkuak dalam rekapitulasi suara Pemilu 2024 yang dilakukan KPU RI.
Ngabalin maju melalui Partai Golkar di daerah pemilihan atau dapil Sulawesi Tenggara.
Di wilayah tersebut, Golkar hanya mendapatkan jatah satu kursi apabila dihitung menggunakan rumus Sainte Lague.
Baca Juga: Usai Ganjar, Jokowi Dituduh Bakal Sadis 'Tikam' Sosok di Golkar Ini dari Belakang
Kursi tersebut dipastikan milik caleg Golkar lainnya yakni Ridwan Bae.
Dalam Pileg 2024 ini, caleg petahana tersebut memperoleh 84.440 suara.
Legawa Kalah Pileg 2024
Dikonfirmasi terpisah, Ngabalin mengaku legawa menerima perolehan suara dirinya di pemilihan legislatif (Pileg) 2024. Ngabalin yang maju menjadi caleg DPR RI dari Partai Golkar di Sulawesi Tenggara gagal melenggang ke Senayan.
Berdasarkan kegagalannya masuk ke parlemen, Ngabalin mengakui popularitas dirinya tidak sebanding dengan elektabilitas.
"Saya harus terima keputusan itu dan ini fakta lapangan bahwa popularitas tidak berbanding lurus dengan elektabilitas," kata Ngabalin kepada wartawan, Selasa (19/3/2024).
Menurut Ngabalin, dirinya memang harus mempersiapkan kembali beberapa variabel tambahan sebagai persyaratan utama bila ingin kembali nyaleg pada Pemilu 2029.
Meski peridoe 2024-2029 gagal menembus Senayan, Ali tidak patah arang. Ia merasa perlu duduk di DPR untuk mewakili aspirasi warga Sulawesi Tenggara yang merupakan tanah leluhurnya.
"Sultra dan Buton adalah kampung leluhur saya dari pihak ibu karenanya saya merasa sangat penting dan perlu untuk duduk di parlemen, mewakili masyarakat Buton dan Sultra menjadi vocalis terhadap semua masalah yang tak terurus di sana," kata Ali.
Kekinian setelah gagal ke Senayan, Ali menyampaikan dirinya akan kembali bekerja secara penuh di KSP. Bahkan diakui Ali, ia sudah menghadap Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko secara langsung terkait hal tersebut.
"Saya full time menyelesaikan tugas dan tanggung jawab saya yang dipercayakan bapak presiden di KSP sebagai TAU Kedeputian 4. Kemarin saya sudah menghadap ke kepala staf kepresidenan setelah mendapatkan pengarahan Jenderal Moeldoko maka saya pastikan full time untuk kerja-kerja di KSP," tuturnya.