Suara.com - Ketua DPW Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Halim Iskandar memastikan hubungan antara PKB dan Presiden Joko Widodo atau Jokowi baik-baik saja dan tidak pernah ada masalah.
Jokowi justru menyampaikan salam lewat Halim untuk Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.
Baca Juga:
PDIP Sebut Ada KPPS Diminta Ubah Suara di Palu, KPU Buka Formulir C Hasil TPS 08
Baca Juga: Jokowi Kalah, Ini Sosok PNS yang Paling Tinggi Dapat THR
Hari Ini KPU Umumkan Hasil Pemilu 2024, Jika...
Gibran Singgung Nama Ganjar Usai Program Internet Gratis Disebut Nyontek Paslon 03
Salam itu disampaikan Jokowi saat menerima kehadiran Halim selaku Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) di Istana Kepresidenan.
Halim hadir bersama Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah yang juga merupakan Wakil Ketua Umum PKB.
Pertemuan antara dua tokoh PKB bersama Jokowi itu salah satunya membahas perolehan suara PKB yang mengalami kenaikan. Merespons itu, Jokowi memberikan selamat dan menitipkan salam untuk Muhaimin atau Cak Imin.
Baca Juga: Ucapan Hasto Ini Perkuat Sinyal Habisnya Ruang Jokowi di PDIP
"Pak presiden juga memberikan selamat kepada kita dan menyampaikan titip salam juga kepada Ketua Umum, Pak Muhaimin Iskandar, dan ya beliau merasa bagus lah pencapaian-pencapaian PKB karena sudah semakin merata suara PKB," ujar Halim di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (18/3/2024).
Meski menitipkan salam, Halim menegaskan tidak ada pesan lebih lanjut yang disampaikan Jokowi untuk Cak Imin.
Di sisi lain, Halim menegaskan hubungan antara Jokowi dan PKB terjalin baik. Ia menyampaikan tentang posisi PKB yang masih berada di dalam koalisi pemerintahan Jokowi.
"Lho kita ini kan koalisinya pak presiden gimana toh? Nggak pernah ada masalah. Wong kita ini koalisinya Pak Presiden Jokowi sejak Pemilu dulu sampe sekarang. Saya jadi menteri karena bagian dari koalisinya Pak Jokowi," tutur Halim.
Suara PKB "Pecah Telur"
Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) yang juga Ketua DPW PKB Jawa Timur Abdul Halim Iskandar melaporkan kenaikan suara Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) kepada Presiden Joko Widodo di Istana, Jakarta.
Abdul tidak sendirian, ia ditemani Menteri Ketenagakerjaan yang juga Wakil Ketua Umum DPP PKB, Ida Fauziyah.
"Saya bersama Bu Ida sengaja memohon waktu ke pak presiden untuk kegiatan laporan berkala. Jadi biasanya nggak bareng sih, biasanya laporan berkala itu sendiri-sendiri," ujar Halim di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (18/3/2024).
Sebelum masuk ke persoalan partai, baik Halim dan Ida sama-sama melaporkan perihal kinerja di kementerian mereka masing-masing.
"Jadi saya melaporkan semua yang kinerja yang kita lakukan dan capaian-capaian RPJMN. Bu Ida juga melaporkan hal yang sama," kata Halim.
Lebih lanjut, setelah melaporkan hal-hal berkaitan kinerja di kementerian, Halim dan Ida menyampaikan terima kasih kepada Jokowi lantaran sudah memberikan izin keduanya mengikuti pemilihan legislatif.
Diketahui, Halim maju di Dapil Jawa Timur VIII, sedangan Ida di Dapil DKI Jakarta II.
"Sekaligus juga tadi kita melaporkan ke pak presiden karena tadi laporan terkait dengan Pileg. Artinya kita juga melaporkan terkait perolehan suara PKB secara nasional. ALhamdulillah naik cukup signifikan dan banyak pecah telur," kata Halim.
Kakak dari Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandae ini menjelaskan istilah pecah telur, yakni PKB mendapatkam penambahan kursi DPR RI secara nasional, tidak hanya di Pulau Jawa. Ia berujar PKB pecah terlur di beberapa wilayah, seperti di Sumatra Barat, di Dapil DKI Jakarta I, Dapil DKI Jakarta II, NTB I, hingga di Sulawesi Tengah.
"Jadi ini bagian dari yang kita laporkan ke pak presiden dan sekaligus kita ingin mendapatkan arahan untuk perkembangan dan pengabdian kita," ujar Halim.
Arahan itu, lanjut Halim, termasuk tentang bagaimana formula Pemilu yang paling bagus untuk Indonesia di masa-masa yang akan datang.
"Itu yang sempet kita singgung dikit diskusinya meski itu bukan ranahnya kita sebagai menteri. Kehadiran saya dan Bu Ida bukan sebagai pengurus DPP tapi sebagai menteri, tapi karena memang kita orang kader partai jadi akhirnya diskusi juga terkait dengan dinamika Pileg 2024 dan yang akan datang," kata Halim.