Suara.com - Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP, Hasto Kristiyanto menyampaikan pandangannya soal hubungan partai dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Meski tidak bicara secara blak-blakan, Hasto hanya mengisyaratkan, ada gap yang begitu besar antara PDIP dengan Jokowi.
Baca Juga:
Mantan Istri Dedi Mulyadi Bagikan Momen Persiapkan Menu Buka Puasa Pertama: Bareng Suami Baru
Baca Juga: Dijaga Ketat Paspampres, Jokowi Asyik Ajak 3 Cucunya Main Di Botani Mall Bogor
Gibran Singgung Nama Ganjar Usai Program Internet Gratis Disebut Nyontek Paslon 03
Dengan kata lain, Hasto menyebut, Jokowi sudah tidak sejalan dengan prinsip PDIP.
"PDIP ini kan partai yang punya prinsip, kita bukan gerombolan yang mengejar kekuasan ya ketika seseorang sudah melanggar nilai-nilai di dalam kehidupan demorkasi itu artinya sudah ada gap," kata Hasto dalam sebuah wawancara khusus, dikutip Senin (18/3/2024).
Bukan hanya di kalangan elite, di tingkat daerah juga merasakan hal serupa.
Baca Juga: Viral Poster Emak-emak Dirampas Saat Jokowi Kunjungi Labuhanbatu: Tolong Kami Pak!
Menurut Hasto, mereka sepakat bahwa kekuasaan itu semestinya diisi oleh etika, moral hingga komitmen terhadap nilai demokrasi.
Akan tetapi, kader-kader PDIP di daerah justru tidak melihat poin-poin tersebut lagi di sosok Jokowi.
Hasto menggarisbawahi, seorang anggota partai itu bukan hanya diukur dengan sebuah kartu tanda anggota (KTA).
Namun, seorang anggota partai itu justru dilihat dari perilaku, komitmen hingga nilai-nilai yang dibangun.
Hasto sempat kembali ditanya perihal kemungkinan Jokowi kembali berjalan bersama PDIP.
Ia hanya memberikan kisi-kisi.
"Ya, perbedaannya sudah sangat fundamental," ungkapnya.