Wacana Jokowi Jadi Ketua Koalisi Pernah Dibahas Forum, Tapi Golkar dan Gerindra Tak Setuju

Minggu, 17 Maret 2024 | 05:00 WIB
Wacana Jokowi Jadi Ketua Koalisi Pernah Dibahas Forum, Tapi Golkar dan Gerindra Tak Setuju
Sekjen Partai NasDem, Hermawi Taslim. (Suara.com/Rakha)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Usulan Presiden Joko Widodo atau Jokowi menjadi ketua koalisi diungkapkan dari Ketua Dewan Pembina Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Jeffrie Geovanie baru-baru ini.

Akan tetapi, Sekretaris Jenderal Partai NasDem Hermawi Taslim menyebut, perihal Jokowi menjadi ketua koalisi itu ternyata pernah dibahas dalam sebuah forum.

Baca Juga:

Kunjungi Sumbar Siang Ini, Anies Baswedan Lakukan Sejumlah Agenda

Baca Juga: Bermula dari Baju Adat Ageman Songkok Singkepan Agung, Analis Meyakini Jokowi Merasa Jadi Raja

Mantan Istri Dedi Mulyadi Bagikan Momen Persiapkan Menu Buka Puasa Pertama: Bareng Suami Baru

Kantor hingga Rumah Digeledah, Uang Puluhan Miliar Milik Crazy Rich Helena Lim Disita Kejagung

Hermawi tidak menjelaskan secara detail forum apa yang dimaksud.

"Dulu pernah didiskusikan di The Forum," kata Hermawi di NasDem Tower, Jakarta, Sabtu (16/3/2023).

Dalam forum, Hermawi menyebut ada pihak yang tidak sepakat atas usulan itu.

Baca Juga: Bedanya Minyak Makan Merah Yang Dipromosikan Jokowi Dengan Minyak Goreng Biasa

Presiden Joko Widodo atau Jokowi tengah melihat produk minyak makan merah Pagar Merbau di pabrik pengolahan di Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatra Utara, Kamis (14/3/2024). (Kris - Biro Pers Sekretariat Presiden)
Presiden Joko Widodo atau Jokowi tengah melihat produk minyak makan merah Pagar Merbau di pabrik pengolahan di Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatra Utara, Kamis (14/3/2024). (Kris - Biro Pers Sekretariat Presiden)

Pihak yang dimaksud ialah partai yang kini berada di pemerintahan Jokowi.

"Orang koalisi sebelah nggak setuju dengan itu, dari Golkar dan Gerindra," ucapnya.

Lebih lanjut, Hermawi merasa aneh dengan usulan Jokowi menjadi pimpinan koalisi.

"Bisa saja tapi saya nggak tahu teorinya darimana? Kalau koalisi besar dia posisinya sebagai apa?" tanyanya.

Malaysia juga menerapkan adanya koalisi dengan pemimpin, disebut Barisan Nasional.

Barisan Nasional berisikan beberapa partai politik yang mewakili masing-masing etnis Melayu, Tionghoa, India, Bumiputera, dan lainnya di Malaysia.

Menurutnya tidak bisa apabila Barisan Nasional diterapkan di Indonesia.

"Mungkin itu meniru Malaysia yang ada koalisi nasional. Tapi pemimpin koalisi besar di Malaysia itu orang partai," ungkapnya.

Usulan PSI

Ketua Dewan Pembina Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Jeffrie Geovanie saat menjadi bintang tamu dalam Podcast Zulfan Lindan Unpacking Indonesia. [Tangkap layar]
Ketua Dewan Pembina Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Jeffrie Geovanie saat menjadi bintang tamu dalam Podcast Zulfan Lindan Unpacking Indonesia. [Tangkap layar]

Sebelumnya, Ketua Dewan Pembina Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Jeffrie Geovanie merupakan sosok yang mengusulkan adanya Barisan Nasional seperti yang dijalankan di Malaysia.

Menurutnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi menjadi sosok yang tepat untuk memimpin koalisi tersebut.

Koalisi impian Jeffrie ialah koalisi bersifat permanen seperti halnya Koalisi Barisan Nasional yang berjalan di Malaysia.

"Penting kita melahirkan sebuah konsep koalisi permanen yang bisa kita tiru nama barisan nasional di Malaysia atau kalau kita nggak mau nama barisan nasional kita bisa pakai nama barisan rakyat," kata Jeffrie saat menjadi bintang tamu dalam Podcast Zulfan Lindan Unpacking Indonesia, dikutip Rabu (13/3/2024).

Jeffrie menilai, cukup 75 persen dari suara mayoritas yang bisa membentuk Koalisi Barisan Nasional. Setelah itu ada keputusan untuk menunjuk satu orang sebagai pemimpin Barisan Nasional.

"Menurut saya yang ideal yang diterima semua parpol ini Pak Jokowi," ujarnya.

Jeffrie menganggap Jokowi menjadi orang yang tepat untuk memimpin Koalisi Barisan Nasional.

Pertama, ia meyakini Jokowi akan diterima oleh seluruh parpol koalisi.

Kemudian, Jeffrey melihat Jokowi sebagai sosok yang masih muda untuk melanjutkan karir politiknya setelah tidak lagi menjadi presiden.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI