Suara.com - Calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto beberapa kali menerima ucapan selamat dari sejumlah kepala negara. Kendati menang Pilpres 2024 masih berdasarkan hitung cepat atau quick count, ucapan selamat dari kepala negara itu dinilai bukan suatu masalah.
Kepala Staf Kepresidenan (KSP), Moeldoko menganggap ucapan selamat dari sejumlah kepala negara kepada Prabowo merupakan hak pribadi masing-masing. Menurutnya para kepala negara tentu memiliki kalkulasi sendiri sebelum akhirnya menyampaikam selamat.
"Ya kalau disampaikan oleh kepala negara dari luar, beliau-beliau sudah mengkalkulasi dan punya pandangan sendiri, kita tak bisa mengomentari itu. Hak sepenuhnya ada di kepala negara itu," kata Moeldoko di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, dikutip Kamis (14/4/2024).
Bahkan, Moeldoko sendiri mengakui dirinya juga sudah menyampaikan selamat kepada Prabowo atas keunggulan suara yang kini masih berdasarkan hitung cepat. Hal ini ia sampaikan menanggapi KawalPemilu yang sudah ucapkan selamat kepada pasangan Prabowo-Gibran.
Baca Juga: Prabowo-Gibran Unggul Di 21 Provinsi, Satu Syarat Menang Pilpres Sekali Putaran Terpenuhi!
"Saya pun mengucapkan selamat kan nggak ada masalah," kata Moeldoko.
Menurutnya meski belum ada penetapan resmi dari KPU dan masih berdasarkan hasil hitung cepat, ucapan selamat itu disampaikam atas dasar keyakinan masing-masing. Ia menegaskan sikap tersebut juga merupakan hak prerogatif perorangan.
"Saya kira itu hak prerogatif perorangan yang tak bisa dicampuri orang lain. Siapapun menyampaikan sesuatu sudah sesuai keyakinannya, kan boleh," kata Moeldoko.