Punya Kemampuan Langka, Jokowi Diusulkan Jadi Ketua Koalisi Seperti Barisan Nasional Malaysia

Rabu, 13 Maret 2024 | 17:50 WIB
Punya Kemampuan Langka, Jokowi Diusulkan Jadi Ketua Koalisi Seperti Barisan Nasional Malaysia
Ketua Dewan Pembina Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Jeffrie Geovanie saat menjadi bintang tamu dalam Podcast Zulfan Lindan Unpacking Indonesia. [Tangkap layar]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Dewan Pembina Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Jeffrie Geovanie merupakan sosok yang mengusulkan adanya Koalisi Barisan Nasional seperti yang dijalankan di Malaysia.

Menurutnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi menjadi sosok yang tepat untuk memimpin koalisi tersebut.

Baca Juga:

Ucapkan Selamat Menjalankan Ibadah Puasa, Gibran Banjir Panggilan 'Mas Wapres'

Baca Juga: Jokowi Jadi Penyebab Pembangunan Istana Wapres di IKN Belum Juga Dimulai

Momen Erina Gudono Panik Kaesang Bocorkan Mau Maju Bupati Sleman

Caleg NasDem Ratu Wulla Pilih Mundur Usai Peroleh 76 Ribu Suara, Warganet Curigai Sosok Viktor Laiskodat

Koalisi impian Jeffrie ialah koalisi bersifat permanen seperti halnya Koalisi Barisan Nasional yang berjalan di Malaysia.

"Penting kita melahirkan sebuah konsep koalisi permanen yang bisa kita tiru nama barisan nasional di Malaysia atau kalau kita nggak mau nama barisan nasional kita bisa pakai nama barisan rakyat," kata Jeffrie saat menjadi bintang tamu dalam Podcast Zulfan Lindan Unpacking Indonesia, dikutip Rabu (13/3/2024).

Jeffrie menilai, cukup 75 persen dari suara mayoritas yang bisa membentuk Koalisi Barisan Nasional. Setelah itu ada keputusan untuk menunjuk satu orang sebagai pemimpin Barisan Nasional.

Baca Juga: Politisi Golkar Bongkar Jokowi Sudah Masuk dan dan Kendalikan Golkar Sejak 2015

"Menurut saya yang ideal yang diterima semua parpol ini Pak Jokowi," ujarnya.

Jeffrie menganggap Jokowi menjadi orang yang tepat untuk memimpin Koalisi Barisan Nasional.

Pertama, ia meyakini Jokowi akan diterima oleh seluruh parpol koalisi.

"Kalau dia bisa dipercaya semua koalisi parpol ini, memimpin koalisi parpol ini, karena karakter dia cocok," ungkapnya.

Presiden Joko Widodo (kiri) didampingi Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal Fadjar Prasetyo (kanan) meninjau alutsista TNI di Pangkalan TNI AU Iswahjudi, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, Jumat (8/3/2024). ANTARA/HO-Biro Pers Sekretariat Presiden RI
Presiden Joko Widodo (kiri) didampingi Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal Fadjar Prasetyo (kanan) meninjau alutsista TNI di Pangkalan TNI AU Iswahjudi, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, Jumat (8/3/2024). ANTARA/HO-Biro Pers Sekretariat Presiden RI

Kemudian, Jeffrey melihat Jokowi sebagai sosok yang masih muda untuk melanjutkan karir politiknya setelah tidak lagi menjadi presiden.

"Dia masih muda pak Jokowi masih 60-an sekian, kalau dia selesai tahun ini sebagai presiden, dia masih segar, masih fresh," terangnya.

Selain itu, Kepala Negara juga dianggap Jeffrey telah memiliki pengalaman panjang mulai dari wakil kota hingga presiden selama dua periode.

Menurutnya, Jokowi masih layak untuk tetap terlibat di dunia politik Tanah Air.

Akan tetapi, bukan untuk menjadi eksekutor yang dimaksud Jeffrey tetapi sebagai sosok yang bisa memastikan kestabilan politik negara.

"Kalau dia bisa dipercaya oleh semua koalisi parpol atau koalisi barisan nasional karena memang karakter dia cocok, dia punya karakter solidarity maker. Dengan punya kemampuan sebagai orang yang bisa merekatkan ini maka dia akan bsa memimpin dan menjadi pemimpin yang adil," terangnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI