Suara.com - Calon presiden (capres) nomor urut 1, Anies Baswedan berharap oposisi diberikan ruang untuk menjaga jalannya sistem pemerintahan di Indonesia. Pernyataan itu disampaikan Anies untuk merespons Civitas Universitas Gadjah Mada (UGM) yang melakukan deklarasi kampus menggugat.
Salah satu poin deklarasi menyatakan, demokrasi Indonesia mengalami penurunan. Segendang sepenarian, Anies menilai kualitas demokrasi kian turun karena peran oposisi semakin tergerus.
Anies mengatakan penyebab oposisi seperti tidak ada karena tekanan yang luar biasa yang diberikan kepada pihak oposisi.
"Jadi sebenarnya oposisi itu dikasih ruang saja karena dia menjadi penyeimbang baik untuk semua. Tetapi kalau oposisi di tekan-tekan itu nggak ada yang tahan tuh,” ujar Anies kepada wartawan di kawasan Jakarta Pusat, Rabu (13/3/2024).
Baca Juga: Capres Pertama yang Datang Rumah Duka Habib Hasan, Kehadiran Anies Curi Perhatian
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menilai, peran oposisi sangat penting untuk memperkuat demokrasi Indonesia. Ia menyebut peran oposisi menjadi salah satu dari tiga komponen penting dalam demokrasi.
Selain oposisi, Anies menyebut terdapat dua komponen penting lain dalam demokrasi Indonesia yang harus dijaga. Kedua komponen itu adalah kebebasan berbicara dan Pemilu yang jujur adil.
Anies lalu menyinggung proses Pemilu 2024. Ia mempertanyakan ajang politik itu apakah sudah berjalan jujur dan adil.
"Kemarin sudah berlangsung pemilunya, tapi bebas dan adilnya masih jadi pertanyaan nih, dan itu mungkin yang dikatakan oleh teman-teman disana,” jelas dia," jelas Anies.
Baca Juga: Momen Prabowo Dapat Ucapan Selamat Jadi Pemenang Pilpres 2024 dari Raja Yordania