Suara.com - Nama Ratu Ngadu Bonu Wulla tiba-tiba membuat gempar dunia politik tanah air. Pasalnya, ia mengundurkan diri dari penacalegan dari Partai NasDem tiba-tiba. Padahal, perolehan suara Ratu Wulla di Dapil NTT II jauh lebih tinggi dari mantan Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat.
Dalam Pemilu 2024, Ratu Wulla mendapat perolehan suara hingga 76.318 suara, jauh lebih tinggi dibandingkan Mantan Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat yang hanya mendapat 65.093 suara.
Kepada awak media, ia mengaku mundur karena ada penugasan langsung dari sang Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh.
"Iya benar karena ada penugasan lain dari Ketum Partai NasDem Pak SP," katanya.
Baca Juga: Kalahkan Viktor Laiskodat di NTT, Caleg NasDem Ratu Wulla Peraih 76 Ribu Suara Pilih Mundur
Meski begitu, sosok Ratu Wulla sendiri sebenarnya tak asing bagi dunia politik di Nusa Tenggara Timur. Sebab, ia merupakan anggota DPR petahana dari NTT mewakili Partai NasDem.
Sosok Ratu Ngadu Bonu Wulla
Ratu Ngadu Bonu Wulla merupakan Anggota Komisi IX dari Fraksi Partai NasDem di DPR. Kali pertama, Ratu Wulla menjabat menjadi anggota DPR sejak 1 Oktober 2019.
Ratu Ngadu Bonu Wulla lahir di Waikabubak, NTT pada 44 tahun silam, tepatnya, 12 Oktober 1979. Sejak sekolah dasar hingga SMA, ia tempuh di Waiabubak sejak tahun 1986 hingga 1997.
Setelah mengenyam bangku SMA, Ratu Wulla melanjutkan berkuliah di S-1 Teknik Sipil Fakultas Teknik, Universitas Mataram dan selesai pada 2002. Ia kemudian menikah dengan Markus Dairo Talu yang merupakan politisi dan mantan Bupati Sumba Barat Daya, mereka dikaruniai empat anak.
Baca Juga: Ratu Ngadu Bonu Wulla Mundur Tiba-tiba dari Pencalegan NasDem, Ternyata Ini Alasannya
Sejak sekolah, Ratu Wulla aktif dalam berorganisasi hingga saat SMA menjadi Ketua OSIS SMA Negeri 1 Waikabubak (1995–1996). Kemudian saat di bangku kuliah, ia dipercaya menjadi Bendahara UKM Oikumene Universitas Mataram (1998–1999) dan Pengurus BEM Fakultas Teknik Universitas Mataram (1999–2001).
Tak hanya di Kampus, Ratu Wulla juga menjadi Pengurus Bidang Pemberdayaan Anggota DPC Gapeksindo Kota Mataram (2003–2008), Caretaker BPC GMKI Cabang Mataram (2003), Wakil Ketua DPD KNPI NTB (2004–2011), Biro Diklat SDM AMPG NTB (2005–2010) dan Wakil Sekretaris Pemuda Pancasila NTB (2005–2008).
Selain itu, ia juga menjadi Bendahara Satuan Srikandi PP (2005–2008), Ketua DPD GAMKI NTB (2006), Pengurus Himpunan Penyelenggaraan Kursus Kota Mataram (2007–2011), Bendahara INKAI Kota Mataram (2008–2011) hingga Pengurus Bidang Advokasi Kaukus Peduli Perempuan NTB (2008–2011).
Saat kembali ke Sumba, ia menjadi Wakil Sekretaris DPD Partai NasDem Kabupaten Sumba Barat Daya (2014–2019). Pada waktu yang bersamaan, ia juga menjabat Ketua INKAI Kabupaten Sumba Barat Daya (2014–2019), Ketua DPD II KNPI Kabupaten Sumba Barat Daya (2014–2017).
Bahkan, ia juga menjabat menjadi Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Sumba Barat Daya (2014–2019), Ketua Dekranasda Kabupaten Sumba Barat Daya (2014–2019).
Kemudian, juga menjadi Ketua IGI Kabupaten Sumba Barat Daya (2015–2020), Ketua KADIN Kabupaten Sumba Barat Daya (2015–2020), Ketua Pengurangan Resiko Bencana Kabupaten Sumba Barat Daya (2017–sekarang), dan Ketua IWAPI Kabupaten Sumba Barat Daya (2018–2021).