Suara.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengungkapkan antusias pemilih pada pelaksanaan pemungutan suara ulang (PSU) di Kuala Lumpur yang digelar pada Minggu (10/3/2024) menurun dibanding pemungutan suara sebelumnya.
Anggota KPU Idham Holik mengemukakan hal tersebut kepada awak media.
“Antusiasme pemilih untuk datang ke TPS (tempat pemungutan suara) itu tidak seperti pada hari pemungutan suara yang sebelumnya,” katanya, Senin (11/3/2024).
Meski begitu, Idham mengaku belum bisa memastikan jumlah partisipasi pemilih.
Baca Juga: Penurunan Antusiasme Memilih WNI di Malaysia Terlihat saat PSU, karena Sudah Tahu Siapa yang Menang?
Sebab, saat ini KPU masih menghitung jumlah pemilih yang menggunakan hak pilihnya dari 62.217 orang dalam daftar pemili tetap (DPT).
Dia menduga turunnya minat pemilih ini kemungkinan terjadi karena mereka mengetahui tren perolehan suara di dalam negeri.
“Bisa jadi karena mereka sudah melihat tren perolehan suara dalam negeri,” ujar Idham.
Diketahui, dalam proses tahapan PSU di Kuala Lumpur, KPU kembali melakukan pemutakhiran daftar pemilih. Total daftar pemilih tetap (DPT) yang melakukan PSU ialah 62.217 pemilih.
KPU dan Bawaslu sebelumnya telah bersepakat untuk tidak menghitung suara pemilih pos dan KSK di Kuala Lumpur. Sebab, daftar pemilihnya dilakukan pemutakhiran ulang.
Baca Juga: Sempat Terkendala Izin, KPU Klaim PSU di Kuala Lumpur Berjalan Lancar
Bawaslu menemukan hanya sekitar 12 persen pemilih yang dilakukan proses pencocokan dan penelitian (coklit) oleh PPLN Kuala Lumpur dari total sekitar 490 ribu orang dalam Data Penduduk Potensial Pemilih (DP4) dari Kementerian Luar Negeri.
Bawaslu juga menemukan panitia pemutakhiran daftar pemilih (pantarlih) fiktif sebanyak 18 orang.
Akibatnya, jumlah daftar pemilih khusus (DPK) atau pemilih yang tak masuk dalam daftar pemiluh tetap (DPT) membeludak pada hari pemungutan suara hingga sekitar 50 persen di Kuala Lumpur.
Bawaslu bahkan sempat mengungkapkan ada dugaan satu orang menguasai ribuan surat suara yang seharusnya dikirim untuk pemilih melalui pos.