Anies Sebut Demokrasi Di Pemilu 2024 Tak Adil: Perlu Cara Baru Untuk Membereskannya

Sabtu, 09 Maret 2024 | 20:52 WIB
Anies Sebut Demokrasi Di Pemilu 2024 Tak Adil: Perlu Cara Baru Untuk Membereskannya
Pasangan Capres-Cawapres nomor urut satu, Anies Baswedan dan Cak Imin usai Jumatan bareng di Masjid Jami Nurul Huda, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat (1/3/2024). (Suara.com/Rakha)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Capres nomor urut 1, Anies Baswedan mengatakan praktik demokrasi yang berjalan saat Pemilu 2024 tidak adil. Padahal, menurutnya rakyat Indonesia menginginkan demokrasi yang bisa berjalan adil dan jujur.

"Kita menyadari rakyat Indonesia menginginkan adanya rasa keadilan dan itu harus tercermin dalam praktik demokrasi yang adil dan jujur," kata Anies Baswedan secara daring dalam diskusi Demos Festival bertajuk 'Omon-omon soal Oposisi' di Hotel Akmani, Jakarta Pusat, Sabtu (9/3/2024).

"Semua yang ada di sini menyaksikan dalam beberapa waktu yang lalu, betapa praktik demokrasi yang tidak fair itu terjadi secara masif," lanjutnya.

Oleh sebab itu, Anies mengajak semua pihak untuk berjuang bersama mengembalikan demokrasi ke koridornya yang benar. Meskipun perjuangan tersebut nantinya akan menghadapi tantangan yang besar.

Baca Juga: Susul Kubu Ganjar, Sudirman Said Sebut Parpol Pendukung Anies Sudah Siapkan Naskah Akademik Hak Angket

"Ini harus dikoreksi dan butuh perjuangan bersama. Kami menyadari bukan perjuangan yang kecil, ini perjuangan yang besar, tapi perjuangan yang besar bukan berarti berat. Ini adalah perjuangan besar yang mudah-mudahan terasa ringan," tuturnya.

Eks Gubernur DKI Jakarta itu mengatakan, bahwa praktik demokrasi yang melenceng saat ini membutuhkan cara-cara baru untuk membereskannya.

"Kalau kita ingin melakukan terobosan dalam menghadapi tantangan sekarang, rasanya harus mencari cara baru yang berbeda yang pernah dikerjakan dulu-dulu," jelas Anies.

Baginya, masalah demokrasi yang dihadapi rakyat Indonesia kini tidak sama dengan masalah yang pernah dihadapi sebelumnya.

"Problem yang kita hadapi hari ini berbeda dengan yang kita hadapi 25 tahun yang lalu, problem yang berbeda di era pra Orde Baru. Karena itu, saya melihat tidak bisa dilawan dengan cara yang sama harus ada terobosan harus ada cara baru," tuturnya.

Baca Juga: Adu Pendidikan dan Pengalaman Ahok vs Anies Baswedan, Sama-Sama Moncer Tapi Ogah Bersatu?

Lebih lanjut, Anies menekankan bahwa praktik buruk dalam berdemokrasi jangan dibiarkan saja tanpa dilawan.

"Ini memerlukan diskusi, memerlukan tukar pikiran, memerlukan perdebatan. Insipirasi tidak datang dari meditasi, insprasi datang dari interaksi, dan berinterikasi. Orang-orang yang memilih untuk perubahan tidak membiarkan praktik seperti ini melenggang tak ditantang," imbuh dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI