Adu Pendidikan dan Pengalaman Ahok vs Anies Baswedan, Sama-Sama Moncer Tapi Ogah Bersatu?

Farah Nabilla Suara.Com
Sabtu, 09 Maret 2024 | 16:22 WIB
Adu Pendidikan dan Pengalaman Ahok vs Anies Baswedan, Sama-Sama Moncer Tapi Ogah Bersatu?
Viral Poster Anies-Ahok vs Ridwan Kamil-Heru Budi di Pilgub DKI 2024 [Twitter]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Politisi Partai demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok akhirnya muncul di hadapan masyarakat setelah lama tidak terdengar namanya sejak hari pencoblosan Pemilu 2024.

Ahok muncul dalam channel YouTube Merry Riana untuk membahas tentang perkembangan politik terkini di Tanah Air. Salah satu yang dibahas adalah terkait dengan bersatunya Ahok dan Anies Baswedan dalam Pilgub DKI 2024.

Ahok sendiri kemudian mengaku tidak tahu bahwa ia akan bersatu dengan Anies, tetapi ia menegaskan tidak ada cerita dirinya akan bersatu dengan capres nomor urut 1 tersebut.

Ahok menyebut, pada saat kalah di Pilgub DKI 2017, ia langsung memberi ucapan selamat kepada Anies Baswedan. Karena baginya Anies menang atas izin Tuhan.

Baca Juga: Minta Heru Budi Gratiskan Sekolah Swasta, DPRD DKI Usul KJP Dihapus

Namun, yang menjadikan Ahok enggan bersatu dengan Anies yaitu pada saat Anies berpidato saat dilantik sebagai Gubernur DKI Jakarta. Ahok menganggap pidato Anies pada saat itu memecah belah bangsa.

Ahok menyebut bahwa ia merupakan orang Indonesia asli berdasarkan ketentuan dari Undang-Undang. Oleh karenanya bagi Ahok, Anies bukanlah seorang negarawan.

Lantas, seperti apakah beda pendidikan dan pengalaman Ahok vs Anies? Simak informasi lengkapnya berikut ini.

Pendidikan dan Pengalaman Ahok

Ahok diketahui pernah bersekolah di SDN 3 Gantung dan SMPN 1 Gantung yang ada di kawasan Belitung Timur. Setelah lulus, ia kemudian melanjutkan jenjang sekolah menengah atasnya di ibukota dengan menjadi siswa SMA III PSKD Jakarta.

Baca Juga: Dibantah Heru Budi, DPRD DKI Kekeuh Pemprov DKI Pangkas Anggaran untuk KJMU

Kemudian, ia mengambil program S1 Teknik Geologi di Universitas Trisakti dan berhasil lulus pada 1990. Berselang empat tahun, Ahok kemudian berhasil menyelesaikan pendidikan S2 Manajemen Keuangan dari Sekolah Tinggi Manajemen Prasetiya Mulya.

Setelah menjadi seorang sarjana, Ahok lebih dulu mendirikan perusahaan bernama CV Panda yang bergerak di bidang kontraktor pertambangan untuk PT Timah. Bisnisnya ini hanya bertahan dua tahun karena ia memilih untuk melanjutkan kuliah S2.

Setelah lulus S2, ia sempat bekerja di PT Simaxindo Primadya, Jakarta yang bergerak di bidang kontraktor listrik. Kemudian, ia kembali ke Belitung Timur untuk mendirikan pabrik dengan nama PT Nurindra Ekapersada.

Namun, perusahaannya tersebut ditutup karena dianggap melawan wewenang pejabat. Ia pun kemudian berpindah haluan, Ahok mulai menjamah ranah politik dengan menjadi anggota DPRD Kabupaten Belitung Timur untuk periode 2004-2009.

Lalu, ia dan Khairul Effendi terpilih sebagai Bupati dan Wakil Bupati Belitung Timur untuk periode 2005-2010. Kemudian, Ahok berhasil menjadi Wakil Gubernur DKI Jakarta untuk mendampingi Jokowi. Ia kemudian ditunjuk untuk menjadi Plt Gubernur DKI.

Hal tersebut karena Jokowi sendiri maju dalam Pilpres 2014. Ahok kemudian kembali mencalonkan diri dan didampingi oleh Djarot Saiful Hidayat. Namun ia kalah dari Anies - Sandiaga Uno yang terpilih sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI.

Pendidikan dan Pengalaman Anies Baswedan

Anies Baswedan memulai pendidikannya di TK Masjid Syuhada yang kemudian dilanjut ke SD Laboratori, Yogyakarta. Kemudian, ia bersekolah di SMPN 5 Yogyakarta. Di sana, Anies dikenal aktif dalam berbagai kegiatan OSIS sebagai pengurus bidang humas.

Kemudian, ia meneruskan pendidikan ke SMA Negeri 2 Yogyakarta. Saat itu, Anies tetap aktif untuk berorganisasi sampai ia terpilih menjadi Wakil Ketua OSIS. Ia bahkan dipercaya untuk menduduki jabatan sebagai Ketua OSIS Se-Indonesia pada tahun 1985 silam.

Lalu, pada tahun 1987 ia mengikut program pertukaran pelajar AFS dan menetap di Milwaukee, Wisconsin, Amerika Serikat selama satu tahun. Program tersebut pun menjadikannya menempuh SMA selama empat tahun.

Pada tahun 1993, Anies menerima beasiswa dari JAL Foundation untuk mengikuti kuliah di musim panas di Sophia University, Tokyo. Selang dua tahun, ia juga lulus S1 dari Fakultas Ekonomi, Universitas Gadjah Mada (UGM).

Kemudian, Anies Baswedan melanjutkan pendidikan Master of Public Management di Sekolah Urusan Publik, Universitas Maryland, College Park, Amerika. Lalu, ia mengambil program S3 Ilmu Politik di Northern Illinois University, Amerika.

Sebelum ia menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, Anies sudah lebih dulu menempati posisi Menteri Kebudayaan dan Pendidikan untuk periode 2014-2016. Ia juga pernah berkarir sebagai Rektor Universitas Paramadina pada tahun 2007-2011.

Selain itu, Anies juga kerap menjadi peneliti di beberapa tempat. Di antaranya The Office of Research, Evaluation, and Policy Studies dan Center for Governmental Studies yang ada di Northern Illinois University.

Kemudian, ia juga menjadi peneliti The Indonesian Survei Institute (LSI). Tak hanya itu, ia juga pernah menjabat sebagai Research Manager di IPC, Inc. dan Direktur Riset The Indonesian Institute Center for Public Policy Analysis.

Ia bahkan pernah menggeluti dunia presenter. Di antaranya yaitu dalam Program Save Our Nation, Metro TV dan Young Global Leaders Summit, Tanzania, Afrika. Kemudian juga menjadi redaktur dan host program Tanah Merdeka milik TVRI Yogyakarta.

Kontributor : Syifa Khoerunnisa

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI