Blak-blakan! Hasto PDIP: Pak Jokowi Lipat Gandakan Kekuatan Paslon 02, Ini yang Terjadi..

Kamis, 07 Maret 2024 | 20:40 WIB
Blak-blakan! Hasto PDIP: Pak Jokowi Lipat Gandakan Kekuatan Paslon 02, Ini yang Terjadi..
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. [Suara.com/Bagaskara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto berbicara terkait adanya keistimewaan angka 4. Sebab menurutnya 1 ditambah 3 sama dengan 4. Kendati demikian, Hasto enggan menyebut 2 ditambah 2 sama dengan 4. Baginya, angka 2 menggambarkan Presiden Joko Widodo.

Pernyataan itu disampaikan Hasto saat menghadiri forum bertajuk 'Election Talk #4 Konsolidasi Untuk Demokrasi Pasca Pemilu 2024: Oposisi Atau Koalisi?' di FISIP Universitas Indonesia, Depok, Kamis (7/3/2024).

"Election Talks 4. 4 ini angka istimewa. 1 dan 3 kekuatan jawab opsi-opsi ke depan. Tapi saya tidak kenal 2+2, bukan karena diintimindasi. Tapi 2+2 bukan 4, tapi sama dengan Pak Jokowi," ucap Hasto di lokasi.

Hasto menyebut Jokowi menambah kekuatan bagi pihak nomor 2. Ia tidak menyebut secara detail pihak mana yang dimaksud.

Baca Juga: Presiden Jokowi Memuji Peran BRI Berdayakan UMKM dalam BRI Microfinance Outlook 2024

"Sebab Pak Jokowi lah yang lipat gandakan kekuatan nomor 2, betul tidak? Nah itu yang terjadi," ujar Hasto.

Selanjutnya, Hasto berbicara tentang adanya pertentangan partai berbasis ideologi dan partai yang hanya didesain untuk menang dalam Pemilu.

"Persepktif paradigmatif, ada pertarungan partai ideologi, dipimpin pemikiran intelek persoalan bangsa dan negara dan desain masa depan. Ada culture, value, filosofi. Versus partai elektoral, partai yang hanya didesain menang Pemilu," jelas Hasto.

Partai-partai yang hanya mengurusi pemenanga , kata Hasto, meminggirkan pentingnya urusan kelembagaan dan fungsi serta representasi.

"Tidak peduli fungsi, representasi, komunikasi politik, kelembagaan partai, itu nggak peduli. Yang penting bagaimana jadi mesin pemenangan," tutur Hasto.

Baca Juga: Wacana Hak Angket Terus Bergulir, Wapres Maruf Tak Mau Sampai Jokowi Dimakzulkan

Oleh sebab itu, Hasto menyebut partai politik yang berbasis ideologi bisa saja nantinya akan terhapuskan.

"Kalau kita tidak koreksi, maka partai ideologi dengan kepemimpinan intelektual akan hilang. Tradisi politik intelektual dulu dalam lihat problem bangsa, Soekarno itu tradisi intelek kuat," lanjutnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI