Suara.com - Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI, Jusuf Kalla atau JK menilai, kondisi Indonesia belakangan ini terasa sedikit panas dan ribut.
Hal itu disampaikan JK ketika mengawali pemaparannya dalam forum bertajuk Election Talk #4 Konsolidasi Untuk Demokrasi Pasca Pemilu 2024: Oposisi atau Koalisi? di FISIP Universitas Indonesia (UI), Depok, Kamis (7/3/2024).
"Hari-hari ini di Indonesia, kita semua memang agak panas, agak sedikit ribut dengan berbagai macam diskusi," kata JK.
JK kemudian menyinggung bahwa masyarakat Indonesia juga sudah bosan membahas pemilu lantaran telah terlalu lama disajikan lewat layar televisi.
Baca Juga: Mitigasi Potensi Sengketa Pemilu, MK Ngaku Siap Hadapi PHPU
"Ini kalau kita nonton di TV sudah berbulan-bulan sejak masalah pemilu sudah hampir enam bulan barangkali sehingga kita agak bosan sedikit juga sebenarnya," ujar JK.
Baca Juga:
Digoda 16 Persen, Ganjar Beri Jawabannya Tak Terduga
Mantan Ketua Umum Partai Golkar itu kemudian membahas tentang demokrasi. Menurutnya, demokrasi bukan lah tujuan negara Indonesia.
Baca Juga: PKS Temukan Dugaan Penggelembungan Suara Untungkan NasDem dan PAN di Depok-Bekasi
"Kalau kita bicara demokrasi, bagi kita semua demokrasi adalah sistem bukan tujuan. Sering orang menganggap demokrasi tujuan, tidak. Tujuan kita tetap masyarakat Indonesia yang adil dan makmur dengan cara pemerintahan, dengan cara falsafah demokrasi," jelas JK.
Selain itu, JK turut membahas tentang sistem keseimbangan dalam negara demokrasi. Salah satu yang ia singgung adalah tentang peran oposisi dalam pemerintahan.
"Jadi memang, tapi negara seperti ini tentu dibutukan balancing, koreksi, peringatan, yang dilakukan oleh oposisi dalam bentuk berbagai cara, tidak perlu berlawanan karena di Indonesia tidak ada partai yang mengatakan oposisi. Hanya penyeimbang," lanjut JK.