![Wakil Presiden Bung Hatta tengah berbincang dengan kakek capres nomor urut 2, Prabowo Subianto, Margono Djojohadikusumo (kanan). [akun X @fadlizon]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2024/03/06/60421-bung-hatta-dan-margono-djojohadikusumo.jpg)
Setelah Margono, hak angket beberapa kali diusulkan untuk bergulir di DPR dengan berbagai masalahnya masing-masing.
Salah satunya pernah digulirkan di era Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur untuk menguak kasus Buloggate dan Bruneigate.
Hak angket bergulir untuk menentang dekrit yang dikeluarkan Gus Dur untuk membubarkan parlemen.
Sebagai bentuk perlawanan, DPR menggunakan hak angketnya di kasus bulog serta sumbangan dari Sultan Brunei Hassanal Bolkiah untuk rakyat Aceh sebesar 2 juta dollar AS.
Hak Angket Kecurangan Pemilu 2024
Isu hak angket kembali mencuat di Pemilu 2024.
Ialah capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo yang pertama kali mengusulkan agar DPR menggunakan hak angket untuk membuktikan dugaan kecurangan Pemilu 2024.
Usulan Ganjar disambut oleh beberapa partai yang merasa dirugikan atas dugaan kecurangan tersebut.
Tiga fraksi yakni PDIP, PKS dan PKB telah mengajukan usulan melalui interupsi dalam rapat paripurna yang digelar Selasa (5/3/2024).
Baca Juga: Kaki Prabowo Subianto Pincang Selalu Jadi Sorotan, Mantan Ajudan Ungkap Penyebabnya
Anggota DPR RI fraksi PKB, Luluk Nur Hamidah, mendesak DPR RI menggunakan hak angket terkait dugaan kecurangan Pemilu 2024.