Heran Suara PSI Mendadak Melesat, Sahroni NasDem: Quick Count Salah Hitungan Ilmiah atau Memang Salah Input?

Selasa, 05 Maret 2024 | 20:01 WIB
Heran Suara PSI Mendadak Melesat, Sahroni NasDem: Quick Count Salah Hitungan Ilmiah atau Memang Salah Input?
Heran Suara PSI Mendadak Melesat, Sahroni NasDem: Quick Count Salah Hitungan Ilmiah atau Memang Salah Input? (Suara.com/Rakha)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Bendahara Umum Partai NasDem, Ahmad Sahroni ikut merasa heran dengan lonjakkan siginifikan suara PSI secara tiba-tiba. Sahroni turut mempertanyakan kredibilitas lembaga survei lewat hasil hitung cepat atau quick count.

"Ya itu yang gua pertanya-in. Lembaga survei yang punya kapabilitas kuat tiba-tiba berubah kan, tiba-tiba publik akan bertanya," kata Sahroni kepada wartawan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Selasa (4/3/2024).

"Ini quick count sebenarnya salah hitungan ilmiahnya atau memang salah input? Itu yang gua pertanyain kemarin," imbuhnya.

Sahroni merasa heran dengan kenaikan suara PSI secara tiba-tiba lewat situs Sistem Informasi Rekapitulasi atau Sirekap.

Baca Juga: NasDem dan PKB Usul Parliamentary Threshold Naik Jadi 7 Persen, PKS Malah Khawatir Soal Ini

"Kalau pun mau naik, kenapa hanya salah satu partai?" tanya Sahroni.

Ketua umum baru Partai Solidaritas Indonesia, Kaesang Pangarep (tengah) bersama dengan Grace Natalie (kiri) dan Giring Ganesha (kanan) pada acara Kopdarnas Deklarasi Politik PSI di Djakarta Theater, Jakarta, Senin (25/9/2023). [Suara.com/Alfian Winanto]
Ketua umum baru Partai Solidaritas Indonesia, Kaesang Pangarep (tengah) bersama dengan Grace Natalie (kiri) dan Giring Ganesha (kanan) pada acara Kopdarnas Deklarasi Politik PSI di Djakarta Theater, Jakarta, Senin (25/9/2023). [Suara.com/Alfian Winanto]

Menurutnya, wajar jika terjadi salah input data dalam proses Pemilu. Namun yang menjadi aneh, kata Sahroni, ketika hanya suara PSI saja yang mendadak naik.

"Nah dinamika politik per lima tahun itu di level lapangan ada tuh naik turun salah input angka, itu normal. Tapi kalau naiknya signifikan itu jadi pertanyaan. Ada apakah gerangan?" ucap Sahroni.

Oleh sebab itu, Sahroni meminta KPU dan Bawaslu tidak berdiam diri menyikapi polemik tersebut. Ia mendorong agar kedua lembaga itu segera mengklarifikasi PSI.

"KPU juga jangan akhirnya cuma diam, Bawaslu juga diam, ngapain? Sayang kalau mereka cuma diam aja. Bukan hanya satu partai saja," tutur Sahroni.

Baca Juga: Redam Isu Penggelembungan Suara PSI, KPU Ungkap Ada Cara Koreksi Penghitungan di TPS

Ketua umum PSI periode sebelumnya Giring Ganesha memberikan selamat kepada Ketua Umum PSI yang baru, Kaesang Pangarep pada acara Kopdarnas Deklarasi Politik PSI di Djakarta Theater, Jakarta, Senin (25/9/2023). [Suara.com/Alfian Winanto]
Ketua umum PSI periode sebelumnya Giring Ganesha memberikan selamat kepada Ketua Umum PSI yang baru, Kaesang Pangarep pada acara Kopdarnas Deklarasi Politik PSI di Djakarta Theater, Jakarta, Senin (25/9/2023). [Suara.com/Alfian Winanto]

Investigasi Bawaslu

Sebelumnya, Bawaslu mengakui sudah memeriksa sejumlah daerah yang diduga terjadi penggelembungan suara untuk PSI.

Menurut Ketua Bawaslu Rahmat Bagja, pihaknya menemukan informasi tersebut terverifikasi tidak terbukti.

“Kami verifikasi ke lapangan misalnya ada di Cilegon, terselesaikan, ada di sosial mediakan? Ada juga di Jawa Tengah yang sudah selesai secara berjenjang, sudah diselesaikan. Misalnya yang beredar di Sirekap itu di daerah Jawa Tengah dan lain-lain, tapi menurut teman-teman panwaslu, sudah ditelusuri, izin sudah kami lacak ternyata di Sirekap yang tidak presisi yang membaca angka,” kata Bagja kepada wartawan, Selasa (5/3/2024).

“Kami cek di C Hasil plano perolehan lima dan jumlah itu konsisten di D Hasil kecamatan dan kabupaten konsisten perolehannya lima. Untuk di Sukoharjo, Kecamatan Gatak, terus Kelurahan Geneng, TPS berapa nih? Jadi hasil laporan teman-teman demikian. Itu untuk Gatak, untuk Cilegon juga demikian. Jadi, tidak benar,” tambah dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI