Suara.com - Anggota DPR RI fraksi Demokrat, Herman Khaeron, mengatakan, tak perlu membangun narasi kecurangan dalam mendorong pengguliran hak angket terkait Pemilu 2024 di DPR RI.
Hal itu disampaikan Herman dalam interupsinya di Sidang Paripurna pembukaan masa sidang IV DPR RI, di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (5/3/2024).
"Saya berpikir bahwa untuk persoalan ini ajukan saja hak angket apa isinya dan tentu itu yang akan kita bahas bersama. Tidak perlu membangun wacana-wacana kecurangan dan lain sebagainya," kata Herman.
Ia mengatakan, sebelum menggulirkan hak angket, harus diperjelas terlebih dahulu apa yang ingin diselidiki. Hal itu penting, kata dia, agar tak serta merta menuduh adanya kecurangan.
"Namun, apa sesungguhnya yang akan kita angketkan apa yang akan kita dalami, apa yang akan kita selidiki perjelas dulu, sehingga kemudian tidak serta-merta bahwa menuduh kecurangan, bahkan mendegradasi terhadap hak konstitusional rakyat, hak suara rakyat yang sudah dicurahkan pada pemilu. Kalau brutalnya, brutal di mana begitu," tuturnya.
Menurutnya, DPR RI harus duduk bersama agar tak ada pembiasan di masyarakat dalam pengguliran hak angket.
"Ini adalah pemilu yang tentu juga menjadi tugas bersama untuk kita mengawal untuk mengawasi bahkan untuk perhitungan ini lah bagaimana kita menuntaskan setuntas-tuntasnya dengan batas waktu yang telah ditetapkan. Jika ada hal lain saya kira bisa digunakan namun tentu kita harus juga memperjelas kepada publik," ujarnya.
"Jangan sampai publik betul-betul tidak mendapatkan informasi yang sebenarnya. Ini penting karena DPR adalah bagian daripada pengambil keputusan dalam pelaksanaan pemilu," sambungnya.
Baca Juga: Gerindra Sebut DPR RI Lebih Baik Bahas Hak Sopir Angkot Ketimbang Hak Angket Kecurangan Pemilu