Akibat kejadian ini, bagi PPP yang merupakan partai di klasemen bawah parlemen saat ini merasa sangat dirugikan. Ini dikarenakan ada suara mereka yang berkurang.
“Kemarin gue di DPP mentabulasi, ada 6,5 juta orang yang milih PPP nih, caleg-calegnya, logo partai, dan segala-gala. Tapi gara-gara ada orang yang dan per tabulasi kemarin dapat 15 kursi di DPR, memang turun dari 19 jadi sekarang 15, tapi gara-gara ada upaya memenangkan partai tertentu, PPP-nya jadi hilang 0,3%, jadi 3,7%, 6 juta ini jadi nggak dihargai di DPR. 15 kursi ini jadi hilang,” katanya.
Lebih lanjut, Miftah menyebut data yang dia sampaikan ini berdasarkan laporan yang masuk terkait adanya dugaan penggelembungan suara untuk PSI di tiap kecamatan.
“Kenapa saya berani ngomong ini? Laporan dari kecamatan-kecamatan,” pungkasnya.