Suara.com - Analis politik yang juga Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah, menilai, bukan hal yang mengejutkan jika perolehan suara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) kekinian melejit dalam hasil real count KPU untuk Pemilu 2024.
Sebab, menurutnya, sejak awal juga perhitungan suara di KPU bermasalah.
Baca Juga:
Siti Atikoh Ungkap Omongan Ganjar soal Urusan Ranjang yang Membuatnya Makin Cinta
Si Mamah Kelinci Berwajah Glowing seperti Pakai Skincare, Dedi Mulyadi: Cinta Butuh Biaya
Calon Mantu Alumnus di Prancis, Susi Pudjiastuti Sampai Dipaksa Anies untuk Kejar Paket C
Masyarakat, menurutnya, tak bisa menuntut terkait hal itu.
"Sebenarnya tidak mengejutkan mengingat perhitungan KPU sudah bermasalah sejak awal, artinya kenaikan PSI secara drastis tidak miliki legitimasi, dan memang publik tidak dapat menuntut, barangkali ini adalah Pemilu terburuk sepanjang sejarah Pemilu Indonesia," kata Dedi saat dihubungi, Sabtu (2/3/2024).
Lebih lanjut, Dedi menilai, soal dugaan penggelembungan suara akan sulit dibuktikan nantinya, sebab sejak awal KPU sudah bermasalah.
Baca Juga: Pleno Rekapitulasi Suara: Prabowo-Gibran Unggul di 4 Wilayah PPLN, Mana Saja?
"PSI bukan tidak mungkin lolos parlemen berdasarkan hitungan KPU, dugaan penggelembungan suara hanya bisa jadi prasangka karena akan sulit dibuktikan, hal ini karena proses di KPU sudah bermasalah," tuturnya.